MASOHI, Global Maluku.ID | Penjabat (Pj) Bupati Maluku Tengah Muhammat Marasabessy, Sabtu (17/9) bertandang ke gedung Pasar Binaya Masohi (Maplaz) sekaligus memantau langsung transaksi jual beli di pasar tradisional Kota Masohi.
Selain untuk melihat langsung pergerakan ekonomi masyarakat, kunjungan ke lingkup kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan ini juga dalam rangka uji petik terhadap laporan serta masukan yang diterimanya pasca didaulat menjadi Pj Bupati Maluku Tengah.
Termasuk, menindaklanjuti masukan dan laporan dari Organisasi Kemasyarakatan dan OKP se-Kabupaten Maluku Tengah.
Diketahui, inspeksi mendadak ke Pasar Binaiya dilakukan langsung Pj Bupati usai pertemuan dengan ormas dan OKP.
Untuk diketahui, pengerjaan rehabilitasi Gedung Pasar Binaya Masohi saat ini tengah dalam pemgusutan pihak penegak hukum. Terindikasi proyek dimaksud sarat korupsi. Terkait hal ini, sejumlah pihak sudah diperiksa dalam proyek bernilai Rp. 13 milyar lebih itu.
Sementara di pasar tradisional Masohi, terindikasi laporan adanya pungutan liar
Indikasi korupsi dalam sedang ditelusuri ini tengah dibidik Bupati sejalan dengan ekonomi di
Pantauan GLOBALMALUKU.ID, seluruh bagian hedung pasar Binaiya dilihat langsung oleh Marasabessy yang saat itu didampingi oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Erny Rahman dan jajaran.
Nampak jelas bahwa Pagar tangga manual dari lantai satu hingga lantai 4 tidak diganti. Lantai 4 bangunan sama sekali tidak dipasangi tegel. Nampak rembesan air di lantai 4 gedung. Diduga, rembesan berasal dari air hujan dari bagian atap gedung.
Terkait hal ini, Pj Bupati langsung memintai keterangan teknis pengerjaan rehabilitasi gedung dari Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan yang mendampingi sidak saat itu.
Sementara itu, sidak di lokasi pasar tradisional Kota Masohi dilakukan Pj Bupqti Malteng dengan menemui langsung para pedagang di lokasi pasar.
Para penjual sayur, ikan dan penjual kuliner di pusat jajanan serba ada (Pujasera) tidak lepas dari kunjungan Pj Bupati. Pengayuh becak yang beraktifitas di lokasi pasar tradisional kota masohi juga ditemui.
“Kerinduan kita adalah, pasar sebagai pusat perputaran ekonomi harus terkelola dengan baik. Termasuk Mamplaz ini. Kendala yang masih kita temui, akan dilakukan pembenahan agar aktifitas perekonomian bisa berjalan maksimal,” ujar Marasabessy kepada wartawan sebelum meninggalkan lokasi pasar.