Tanah Goyang, (Seram Bagian Barat),Global Maluku.ID| Pusat Kesehatan Masyarakat(Puskesmas)adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarkat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama ,dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya .”Akan tetapi hal yang terjadi di tengah-tengah masyarakat tidak sesuai dengan arti dari Puskesmas.
Semestinya Puskesmas merupakan tempat pelayanan mayarakat untuk melihat pasien yang sakit ,dan harus mendapatkan pertolongan pertama untuk melakukan pemeriksaan secara intensif.Akan tetapi mirisnya Puskesmas Dusun Tanah Goyang Desa Lokki tidak menjalankan tugas mereka sebagai tenaga medis dengan baik dan benar ,padahal ketika mereka di Lantik menjadi petugas kesehatan mereka di angkat sumpah untuk menjalankan tugas mereka sebagai pelayan masyarakat yang baik dan benar.
“Adapun salah satu sumber yang enggan namanya di publikasikan mengatakan, bahwa kepala puskesmas tanah Goyang, Irmawan Marinda tak mampu mengatur dan memimpin Puskesmas Tanah Goyang Desa Lokki Kecamatan Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat.
Dalam menyikapi para petugas kesehatan yang malas pada Puskesmas Tanah Goyang ,keluh kesah yang di sampaikan sumber yang berinisial C kepada awak media Rabu/28/9/2022) .
“Kami sebagai warga kesal ,dengan pelayanan yang berada pada Puskesmas Dusun Tanah Goyang Desa Lokki,ujar sumber.
Dirinya mengatakan ,ada beberapa warga yang mau datang berobat, mengeluh dan menyampaikan sakit mereka ,tapi tidak di layani dengan baik,saat kami datang ke puskesmas untuk berobat,malah saya harus menunggu berjam-jam,sehingga membuat saya merasa pusing,padahal ada orang yang baru datang langsung di periksa,mungkin itu orang dekatnya ,tapi secara etika petugas harus melayani yang sudah mengantri berjam-jam,ucapnya pada awak media.
Dengan adanya pelayanan seperti ini saya menilai bahwa pelayanan puskesmas tanah goyang, sangat buruk,sesalnya.
“Bukan hanya itu, ada warga masyarakat yang lainnya juga menyampaikan hal yang sama ,seperti yang saya alami ,mereka menyampaikan, bahwa kita juga merasa marah saat dirinya datang untuk berobat,dirinya di buat tak nyaman,
Saya datang dengan merasa sakit, di organ tubuhku, ketika sampai di sana memang betul pintu puskesmas suda di tutup,
Tapi ada beberapa pegawai yang masi di rumah. Makan dekat puskesmas, dan saya menyuruh keluargaku memanggil salah satu pegawai di situ, malah di suru balik untuk menelpon nomor yang terpampan di dinding puskesmas, sedangkan saya suda merasakan sakit,yang begitu kuat,dan harus mendapatkan pertolongan pertama di Puskesmas tapi petugas tidak ada yang mengurus, sehingga membuat saya pusing dan terduduk, di depan puskesmas, Sampai mual-mual di depan rumah sakit,padahal ada petugas,tuturnya.
Kalau kita ke RSUD piru sangat lah jauh, dan penyakit saya Uda kambuh, dan pertolongan pertama hanyalah di puskesmas terdekat, tetapi sampai di sana malah buat tidak nyaman, sehingga membuat saya pulang ke rumah dengan merasa sakit dan pusing tak berdaya, ungkapnya.
Dari kejadian ini yang kami warga masyarkat alami ,maka kami meminta Pj Bupati dan kepala dinas kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat(SBB)agar segera copot Irmawan Marinda dari kepalah Puskesmas tanah goyang, karena tak mampu mendidik dan mengatur kedisplinan pelayanan, di puskesmas dusun Tanah Goyang Desa Lokki Kecamatan Huamual.
Kami warga masyarakat merasa aneh dengan gelagat kepala Puskesmas ,mobil Ambulance milik Puskesmas di bawah bebas berkeliaran,tanpa ada pasien seakan-akan mereka gunakan untuk kepentingan pribadi mereka, padahal mobil tersebut digunakan dalam keadaan darurat apabila ada pasien yang tidak bisa dilayani di Puskesmas karna minimnya peralatan yang ada ,ya maka harus di rujuk ke RSUD Kota Piru.Dan yang lucunya, orang yang membawa mobil Ambulance tersebut bukan supir,padahal ada supir Mobil Ambulance,jelas warga.
Harap warga masyarakat setempat ,agar Pj Bupati segera mencopat Kapus Tanah Goyang ,karna di nilai tidak becus menjalankan tugasnya sebagai abdi negara yang baik.
Komentar