Ambon,GlobalMaluku.id- Ina Latu Maluku Widya Pratiwi Murad yang juga merupakan Bunda Literasi Maluku, pada Jumat (3/2/2023) meresmikan Walang Baca Presisi (Prestasi, Sinergi dan Kolaborasi) serta Peletakan Batu Pertama Balai Kerohanian “Kasih” Kampung Mahia Negeri Urimessing.
Hadir juga pada kesempatan itu, Penjabat Walikota Ambon didampingi Penjabat Ketua TP PKK Kota Ambon, Asisten 2 Sekda Maluku, Pimpinan OPD Lingkup Provinsi Maluku dan Kota Ambon, Pihak Pemerintah Negeri dan Saniri, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tim Ina Latu Malika (Maluku Peduli Kesehatan), beserta unsur terkait lainnya.
Dalam Laporan Panitia yang dibacakan oleh Ketua RT.003/RW.04 Kampung Mahia Negeri Urimessing Pit de Fretes megatakan, anak-anak sekolah diharapkan dapat turut berkontribusi membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia Maluku yang unggul dan berdaya guna.
Ia juga mengatakan Hampir 95% sumber bahan pembangunan sarana penunjang belajar diambil dari alam.
“Atap dibuat dari daun sagu, dinding dari gaba-gaba pelepah sagu, dan lantai dari bambu. Ini bertujuan untuk memaknai walang sebagai gubuk lokal orang Maluku yang ada di tengah hutan untuk beristirahat, bercocok tanam dan berkebun.” ujarnya.
Ia berharap, semoga dengan adanya walang baca, masyarakat terutama orang tua, terbantu dengan ketersediaan buku penunjang belajar anak-anak Mahia kedepan.
“Semoga walang ini, akan menjadi bukti sejarah, bahwa anak gunung akan taklukan Kota. Salam literasi, literasi untuk kesejahteraan.” Tutupnya.
Sementara itu Bunda Literasi Maluku Widya MI dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas pembangunan walang baca di kampung Mahia, dalam rangka meningkatkan minat baca dan minat menulis bagi generasi muda khususnya bagi anak-anak di desa itu.
“Sejak dilantik menjadi bunda literasi Provinsi Maluku tahun 2021 lalu, pembudayaan gemar membaca menjadi salah satu tugas dan bentuk perhatian saya untuk bagaimana terus menggelorakan budaya baca dan literasi ke seluruh lapisan masyarakat.” ujar Ina Laru Maluku.
Ia mengatakan saat ini, masalah budaya baca dan literasi menjadi sangat penting untuk dipahami dan dimaknai dengan benar, karena tanpa keduanya maka kita akan menjadi orang yang tidak berpengetahuan, tidak terampil, tidak berakhlak, dan tentunya kekurangan informasi.
“Pada tahun 2022 lalu saya bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Maluku, telah melakukan berbagai kegiatan dalam mengkampanyekan budaya baca dan literasi, baik melalui sosialiasi budaya baca dan literasi pada 11 kabupaten kota, juga kegiatan pengukuhan bunda literasi Kabupaten MBD, SBT, KKT, Malra, dan Kepulauan Aru, serta berbagai kegiatan menyangkut PAUD dan PKK.” tambahnya.
Pada kesmpatan itu juga Ia berpesan, kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh sebarapa banyak, seberapa besar, dan seberapa sering suatu informasi masuk dalam pikiran dan otak seseorang.
“Informasi ini yang menjadi pengetahuan seseorang dalam beraktivitas, menentukan sikap, mengasah pemikiran, bahkan dapat menciptakan produk barang dan jasa. Informasi juga dapat diperoleh melalui literatur yang tersedia baik di buku, maupun melalui internet.” jelasnya.
ia menambahkan, kehadiran perpustakaan termasuk walang baca kampung Mahia inilah yang menjadi sangat penting berada di tengah-tengah masyarakat.
“Hari ini saya merasa bersyukur dan terima kasih karena atas semangat, perhatian, dan kepedulian bapak/ibu semua akan SDM Maluku, pada umumnya dan khususnya generasi emas warga dusun Mahia negeri Urimessing, dimana telah tumbuh sebuah walang baca sebagai salah satu Perpustakaan Umum Kecil, dalam menunjang kegiatan pembudayaan gemar membaca.” Ungkap Ina Latu Maluku.
Widya berharap, setelah diresmikannya Walang Baca Presisi, dapat membantu ketersediaan informasi masyarakat Mahia.
“Saya juga berharap seluruh elemen masyarakat Mahia dan Pemerintah dapat bersama-sama membantu keberlangsungan Walang Baca Presisi ini kedepan.” harapnya.
Menutup sambutannya ia berpesan, tidak ada salahnya kita membaca dan tidak ada ruginya kita berpengetahuan, sebegitu bermanfaatnya membaca untuk kehidupan.
“Mari kita gemar membaca jadikan itu sebagai suatu kebutuhan, menjadi kebiasaan, dan membudayakannya, yang paling penting pahami, dan maknai informasi yang kita baca, hasilkan ide-ide dan gagasan bermutu, dan gunakanlah untuk meningkatkan kualitas hidup maupun meningkatkan kesejahteraan dengan terciptanya produk barang dan jasa” tutupnya.
Pada kesempatan tersebut juga Ina Latu menyerahkan sejumlah bantuan, berupa Paket Buku kepada pengelola Walang Baca Presisi, Penyerahan Bantuan Sembako yang diberikan secara simbolis kepada 2 orang perwakilan dari Kampung Mahia, dan penyerahan paket olahan ikan untuk ibu dan anak di posyandu.
Kegiatan dilanjutkan dengan peresmian Walang Baca oleh Ina Latu Maluku yang ditandai dengan pengguntingan pita, dan dilanjutkan dengan peninjauan.
Selain itu pada kesempatan tersebut Widya turut meninjau posyandu Lansia dan Batita yang ada di sana.