GlobalMaluku.ID,AMALATU-Adapun tragedi kasus Pemukulan yang dilakukan pemuda Desa Hualoy ,terhadap salah satu warga Desa Tihulale berimbas pada pemalangan jalan Trans Seram yang dilakukan masyarakat Desa Tihulale, Kecamatan Amalatu, Kabupaten SBB, Minggu (06/05/2023).
Diketahui, Insiden yang terjadi pada hari Sabtu, (05/05/2023) sore yang dilakukan oleh pemuda
sore itu berakhir Damai di Mapolsek Kecamatan Kairatu Timur.
Pada pemalangan jalan yang dilakukan warga setempat, terjadi sekitar pukul 07.30 WIT dan mengakibatkan kemacetan yang cukup panjang. Tapi setelah anggota TNI/Polri turun ke lokasi, jalur transportasi dapat dibuka lagi pada pukul 11.00 WIT, dan akses transportasi kembali normal.
Hal tersebut dilakukan warga sebagai bentuk kekecewaan terhadap aksi pemukulan oleh oknum warga (pemuda) Desa Hualoy terhadap warga Desa Tihulale yang merupakan seorang pendeta.
Usai aksi pemalangan tersebut, aparat yang bertugas bersama Sekda SBB, selaku Pemerintah Daerah Kabupaten SBB langsung turun lapangan serta melakukan pertemuan dengan kedua pihak ,yakni Korban dan pelaku yang diwakili Pemerintah Desa Hualoy yakni Kepala Desa dan tokoh pemuda desa Hualoy yang berlangsung di Mapolsek Kairatu Timur.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Sekda SBB, Laverne A. Tausuun, Kepala Kesbangpol, Hi. Saban Patty, Kabag Ren Polres SBB, AKP. Djafar Lessy, Kapolsek Kairatu Timur, Iptu Rudy Ahab, Camat Amalatu, Danramil 1502/Kairatu, Danpos BKO Yon Armed 1 Kosrad guna lakukan mediasi mencari solusi penyelesaian masalah tersebut. Setelah melewati pembicaraan yang cukup panjang, akhirnya kedua belah pihak sepakat untuk melakukan penyelesaian masalah secara kekeluargaan yang diinisiasi Kapolsek Kairatu Timur, Iptu Rudy Ahab.
Sekda SBB, Laverne A. Tuasuun saat dijumpai awak media mengatakan, mediasi dihari ini berjalan sangat baik. Semua pihak dengan itikad yang baik bisa melangsungkan proses mediasi ini dan sudah ada lampu hijau dan titik temu, bebernya.
“Dikatakan, semua pihak sudah mempunyai itikad yang sangat baik, dan mendukung proses-proses ini. Kita juga bersyukur walapun ada pemalangan jalan tetapi sudah dibuka,” paparnya
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, dan selaku pemerintah daerah, kita mendukung proses mediasi ini sehingga berjalan dengan baik.
Ia berharap kalau ada proses-proses/masalah seperti ini, segera dan harus cepat diselesaikan. Sehingga tidak memicu hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kesadaran masyarakat itu yang kita harapkan. Kalau misalnya ada insiden-insiden mari kita masuk kerana hukum, kita selesaikan dan kita percaya kepada aparat penegak hukum untuk proses penyelesaian masalah,” ajaknya.
Ditempat yang sama, Kapolsek Kairatu Timur, kepada awak media menjelaskan bahwa proses mediasi berjalan dengan baik dan diselesaikan secara kekeluargaan.
“Persoalan ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Dan korban tidak menuntut untuk proses hukum, namun meminta untuk mengganti biaya kerugian material akibat yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut,” jelas Ahab.
Dikatakan, bentuk kerugian tersebut telah disampaikan kepada kepala desa Hualoy untuk ditampung dan direalisasikan.
Dengan demikian dirinya mengimbau kepada masyarakat Kecamatan Amalatu untuk menjaga situasi Kamtibmas tetap aman dan kondusif.
“Kepada warga masyarakat untuk melihat ini sebagai satu pelajaran. Mari sama-sama menjaga dan menciptakan suasana yang aman dan nyaman di Kabupaten SBB, terlebih khusus di wilayah kecamatan Amalatu,” imbau Kapolsek.
Dalam menanggapi hal yang disampaikan ko Kepala Desa Hualoy, Arif Tubaka menyampaikan rasa terima kasih, karena mediasi atau penyelesaian masalah ini dapat berjalan dengan baik dan aman.
Dari hasil mediasi yang bukan dipimpin Kapolsek, pihak korban hanya meminta mengganti kerugian material saat aksi pemukulan dan tidak melanjutkan proses hukum.