GlobalMaluku.ID,PIRU-Andi Chandra As’addudin menjadi sorotan beberapa pekan belakangan ini ,dengan berbagai elemen masyarakat Kabupaten Seram Bagian Barat(SBB) hingga lembaga Consoursium Nusa Ina SBB.
Hal ini di sampaikan oleh ketua Consoursium Nusa Ina, Etus Riry kepada media ini,Senin(21/5/2023).
Ketua Consoursium Nusa Ina Etus Riry mengatakan,”adapun informasi Pemerintah Pusat (Pempus)dalam hal ini Menteri Dalam Negeri(Mendagri)akan memperpanjang AS’addudin sebagai Pj Bupati SBB ,untuk melanjutkan kepemimpinannya di Kabupaten SBB ,dengan tegas kami sebagai lembaga Consoursium Nusa Ina, menolak dan tidak setuju untuk perpanjangan As’addusin sebagai Pj Bupati SBB.
Dirinya mengatakan, Selama satu tahun dia pimpin,tidak ada pembangunan yang baik di daerah kami.”Dan belum mengerti karakterristik daerah kabupaten SBB .”Sehingga kita inginkan, agar supaya perpanjangan penambahan ini di ganti dengan anak daerah yang pahami betul akan daerah ini,ujarnya.
Kata Riry,kenapa anak daerah tidak di prioritaskan saja ,karna masih banyak anak daerah yang punya skil yang baik untuk membangun SBB .”Seharusnya Pemerintah pusat harus memberikan kesempatan bagi anak daerah, untuk memimpin daerah ini, cetusnya.
Ia juga katakan ,kenapa harus dikasih orang luar yang memimpin daerah kita,sedangkan dia tidak tahu tentang kondisi daerah ini ,bebernya dengan nada kesal.
Consoursium Nusa Ina juga tidak menerima akan As’ addudin .Kita akan buat penolakan .”Supaya pemerintah pusat juga bisa mengerti daerah ini punya mau itu seperti apa, kata Riry .
Ia juga menuturkan ,kalaupun Pemerintah pusat (Pempus)tidak mau mendengar suara masyarakat SBB, dan lembaga yang melahirkan daerah ini, berarti kita akan buat penolakan besar-besaran terhadap Andi Chandra As’addudin, untuk tidak melanjutkan kepemimpinannya.
Riry katakan, Pempus semestinya paham bahwa, Andi Chandra ini kan sudah memimpin selama 1 tahun.” Dan tidak ada tanda apa-apa untuk daerah kita.Hampir setiap Minggu melakukan perjalanan keluar daerah tapi hasilnya tidak ada tanda apa-apa selain Disclaimer daerah kita, bebernya.
“Malah daerah kita kelihatannya mati suri .Mati suri karna tidak ada perkembangan apa-apa di daerah ini,ungkap Riry.
Ia menjelaskan,sebagai lembaga yang melahirkan daerah ini juga, kita sesal dengan tindakan Pj Bupati yang tugasnya selama satu tahun ini juga ,tidak ada apa-apa di daerah ini .
As’addudin ini belum paham karakteristik,dari daerah kabupaten SBB ,sehingga pemerintah harus mengerti dan mau mendengar suara masyarakat kabupaten SBB .
Katanya ,kami inginkan agar supaya ,Penjabat yang baru ini anak daerah ,putra daerah sendiri.” Masih ada anak daerah kita yang mampu untuk melihat daerah kita ,tegas Riry.
Ia juga berharap, kepada Gubernur Maluku, yang adalah perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah,Gubernur harusnya mendengar suara masyarakat Kabupaten SBB.
“Kabupaten SBB ini dia lain, dari kabupaten yang lain .Kabupaten SBB bukan pemerintah berikan alnsih,tapi ini kabupaten dibuat ,lewat Keringat darah dan air mata yang di perjuangkan oleh lembaga Consoursium Nusa Ina pada saat itu,ungkapnya.
Ia juga katakan,kita bukan daerah yang di berikan oleh pemerintah Provinsi ,maupun Pusat atau dengan usulan Normatif, tapi kita ini di bentuk sesuai dengan usulan inisiatif. “Jadi Pemerintah harus mendengar kita punya suara .”Bukan mereka berbuat sesuka hati mereka,tutupnya.