GlobalMaluku.ID,AMBON-Panas Pela merupakan suatu hubungan orang Basudara yang ada di Maluku Bumi Raja-Raja .”Ini terlihat jelas dalam satu prosesi adat Panas Pela yang di lakukan Negeri Hatiwe Kecil di Kota Ambon.
Panas Pela empat basudara bakudapa dan berkumpul dalam satu tali gandong ,Hatiwe Kecil,Galala,Hitu meseng dan Haria.
Gelar kegiatan Panas Pela dan peresmian Baileo.”Dalam acara tersebut hadir juga Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena untuk meresmikan Baileo Negeri Hatiwe Kecil .Dalam acara tersebut ditandai dengan tarian Cakalele dan makan Patita.
Pada sejumlah awak media Pj Wali Kota Ambon mengatakan, masyarakat negeri ada hari ini masih menjaga warisan para leluhur.”Ini yang kita sebut dengan,dengan terus menjaga dan melestarikan,adat istiadat budaya,dari yang dimiliki oleh negeri -negeri di kota Ambon,ujarnya.
Wattimena menjelaskan,peresmian Baileo merupakan bagian dari kita untuk menjaga warisan leluhur kita.’Karena itu ,Panas Pela ini harus perlu di jaga untuk membangun persekutuan ,persatuan antar negeri-negeri yang terdiri dari hubungan Pela .Lewat peresmian tersebut ini menunjukan bahwa kita mempunyai simbol-simbol adat,dan menjadi lambang dari esensi sebuah negeri adat dan harus di jaga terus,ungkap Wattimena.
Selain itu ada Pemerintahannya ,ada Baileonya, ada peralatan-peralatan Adat lainnya ,dan hal ini harus kita bangun untuk negeri-negeri di kota Ambon,harapnya.
Ia juga menambahkan, kalau didalam negeri bersaudara,Pela , menjadi sebuah pembela ada apa-apa mereka tidak mungkin satu terlibat dengan yang lainnya ,maka kita harus menjaga kota ini dan Maluku yang terbaik ini,pintanya.
Pemerintah kota sudah berusaha ,memfasilitas, membangun ,komonikasi dan mempertemukan yang berbeda,sampai pada titik-titik dimana kita hampir tiba pada kesepakatan .”Tetapi ketulusan hati masyarakat adat ini lah yang kami butuhkan ,jangan kita lihat siapa yang memimpinnya ,tetapi kita lihat itu kepemimpinan yang membawa dampak yang baik untuk negeri ini yang paling penting,ucap Wattimena.
PJ Wali Kota Ambon juga menuturkan ,kami tidak bisa campur urusan adat ,tapi kami biarkan proses terus berjalan ,dan melakukan pendampingan fasilitasi supaya bisa ditetapkan . Batu Merah kita menghadap sudah di pengadilan ,Naku sebenarnya sudah tinggal satu titik ,Hatiwe Besar juga sementara di proses,Tawiri sudah hampir di detik akhir .Doakan muda-mudahan satu dua bulan sudah ada beberapa negeri untuk raja defenitifnya.