Globalmaluku.ID,Sidoarjo- Dalam rangka menyongsong hari kesehatan nasional 2023 Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) mengadakan kegiatan skrining kesehatan gerak dan fungsi di 34 provinsi di Indonesia pada hari Minggu (15/10/2023). Sedangkan di Provinsi Jawa Timur diadakan pada 15 kabupaten kota yaitu Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Blitar, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Lumajang, Kota Malang, Kabupaten Malang , Kabupaten Tuban, Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ngawi. Serta Pemeriksaan skrining yang di lakukan meliputi : skrining lansia, skrining anak dan stunting, skrining stroke, skrining sendi, skrining sendentary life, skrining posture
PJ Screening Jatim Widi Arti, S.Fis., M.Kes mengatakan dalam rangka menyongsong hari kesehatan nasional 2023 IFI mengadakan kegiatan “Aksi Nasional Fisioterapis” skrining kesehatan gerak dan fungsi. Target skrining nasional fisioterapi di Provinsi Jawa Timur ada 1160 orang kemungkinan bisa bertambah. Kegiatan ini dilaksanakan pada 15 titik atau 15 Kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Jawa Timur serta relawan fisioterapis dan mahasiswa fisioterapi yang terlibat sejumlah 424 orang.
“Kegiatan skrining dilaksanakan dalam rangka menyongsong hari kesehatan nasional serta diadakan pada 34 provinsi dan di Jawa Timur ada 15 lokasi dengan melibatkan ratusan relawan fisioterapi dan mahasiswa,” kata Widi Arti, S.Fis., M.Kes
“Kedepannya dengan adanya kegiatan ini masyarakat bisa cepat tanggap dalam mencegah penyakit sejak dini,” tambahnya
Harapan kedepan dengan adanya kegiatan screening aksi nasional fisioterapi gerak dan fungsi adalah sangat penting dalam upaya masyarakat untuk mencegah penyakit sejak dini. Seperti mengidentifikasi masalah kesehatan sejak dini, penekanan terhadap pencegahan, peningkatan kualitas hidup , keterlibatan aktif dalam kesehatan serta peningkatan kesadaran masyarakat dengan adanya kegiatan screening fisioterapi dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik mereka. Harapan kita adalah bahwa masyarakat akan lebih terbuka terhadap pemeriksaan kesehatan rutin dan lebih sadar akan pentingnya fisioterapi dalam pemeliharaan kesehatan.
Dengan implementasi yang baik, kegiatan Screening Aksi Nasional Fisioterapi Gerak dan Fungsi dapat membantu masyarakat mencegah penyakit sejak dini dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Ini adalah langkah positif dalam upaya memajukan kesehatan masyarakat secara luas.
Kepala Bidang Kefarmasian dan Sarana Kesehatan Dinas Kesehatan Sidoarjo dr. Rahmi Alfiyanti NK mengatakan menyambut dengan sangat baik karena memang sebenarnya ini sangat dibutuhkan sebab saat ini transformasi kesehatan ini kita harus mengutamakan kegiatan promotif dan prefentif tidak hanya kuratif dan rehabilitasi
“Ini sangat baik sekali dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama transformasi kesehatan,” kata dr. Rahmi Alfiyanti NK
Untuk gerak-gerak fisioterapi seperti ini pada masyarakat umumnya memang kurang memahami seperti ini. Dengan adanya kegiatan ini inisiasi dari Ikatan Fisioterapi Indonesia bisa lebih mengenalkan kepada masyarakat dan masyarakat Lebih memahami bahkan skrining ini bisa dilakukan sejak usia anak sekolah. Nantinya supaya bisa meningkatkan produktivitas semua masyarakat di Indonesia
Sebenarnya memang ada wacana dan pembicaraan yang sebelumnya, ininya nanti di depan akan sering ada kegiatan-kegiatan seperti ini supaya lebih bisa menyehatkan seluruh masyarakat
Ketua Pimpinan Daerah Ikatan Fisioterapi Jawa Timur Fransisca Xaveria Hargiani, S.KM., Ftr,. M.Pd., M.Kes menyampaikan ini suatu gerakan yang memang kita itu supaya ada manfaat untuk masyarakat, yang selama ini fisioterapi itu hampir selalu datang sudah terjadi sakit. Ini adalah gerakan untuk memantau atau memeriksa sebelum sakit. kita periksa dengan skrining kalau biasanya mereka periksa melalui laboratorium kalau ini melalui gangguan gerak dan fungsi, tubuh, persendiannya apakah ada masalah adalah posturnya ada masalah atau dia itu bisa berpotensi stroke. Kemudian juga memeriksa gangguan-gangguan terkait dengan keseimbangan tubuh karena kalau tidak berimbang itu berpotensi jatuh, seperti migrain, vertigo
Setidaknya ada 7 skrining yang kita lakukan pada saat kegiatan ini. Ke-7 skrining itu mewakili gangguan yang sering terjadi di masyarakat. Termasuk stunting yang sebetulnya bisa bisa dicegah apabila belum terlambat.(msa)