GlobalMaluku.ID,Piru-Penjabat(Pj)Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat(SBB)Provinsi Maluku, Brigjen TNI Andi Chandra as’adudin, adalah Pj Bupati yang suka mengorbankan bawahannya.
Hal ini merupakan suatu perbuatan yang tak perlu di contohi oleh bakal calon pemimpin masa depan di daerah ini, di mana Pj Bupati semasa tugasnya, seakan sedang bermain api, namun yang menjadi korban kebakaran adalah bawahannya sendiri.
Pasalnya, mereka para OPD, atau yang biasa di bilang bawahan sang Pj Bupati, selalu terbakar dengan api tersebut.
Teka-teki dalam sebuah permainan yang telah di atur oleh Pj Bupati, harus di waspadai betul oleh para OPD, jika tidak, Masi ada lagi korban lain selain Kadis lingkungan hidup, Alberto Maulani.
Roling atau kah proses pergantian jabatan dalam sistem birokrasi, merupakan sebuah hal yang sudah biasa, namun yang di kuatirkan mereka-mereka yang di ganti, bukan di lihat dari ketidak mampuan, tetapi di ganti demi menutupi kebusukan Pj Bupati yang hampir di ketahui publik.
Pasalnya, di saat tenaga honorer Damkar dan satpol PP Ribut di halaman kantor Bupati, Pj Bupati menyalahkan Alberto Maulani, karena pada saat itu, Maulani menjabat selaku kasat pol PP, hingga pada akhirnya, Maulani di mutasi kan menjadi kepala dinas Lingkungan hidup.
Saat berada di lingkungan hidup, petugas kebersihan mulai melakukan aksi dengan mengepung kantor Bupati menggunakan 4 Truk sampah puluhan ribu jenis, mereka menuntut lagi karena gaji mereka sudah hampir 4 bulan belum di bayar, akibat dari itu, Pj Bupati langsung mengantikan Maulani, dengan cara, Maulani di nonjopkan dari jabatan selaku kadis lingkungan hidup.
Dalam perseolan seperti ini, bagi mereka para OPD termasuk Maulani, ini merupakan hal yang sudah biasa, dan bagi pihak yang lain, sudah seharusnya Maulani di ganti karena di anggap tak mampu.
Namun setelah kita telusuri, ada sumber lain dari OPD sendiri berkata, semenjak Maulani belum menjabat di Lingkungan hidup, sudah ada permintaan pencairan dana, namun Sp2d-nya tidak bisa keluar, karena Pj Bupatilah yang tidak mau untuk melakukan pencairan anggaran, dan bukan di lingkungan hidup saja, tetapi hampir di semua OPD mengalami hal yang sama, beruntungnya, di OPD yang lain, tidak ada pegawai honorer yang berani untuk melakukan hal seperti pegawai Damkar , POL PP, dan petugas kebersihan.
Kata sumber,”Yang paling aneh ialah, mereka para anggota DPRD bukannya mencari tahu kebenarannya, Mala sebaliknya, menyalahkan petugas kebersihan dan OPD terkait, lantas, apa pendapat mereka para Anggota DPRD tentang ketidak mampuan Pj Bupati Andi Chandra, yang mengakibatkan Rp 44 Milyar uang Rakyat hilang?, ungkapnya.
Dimana suara, Melki Sedek Tuhehai, dari PDI perjuangan, dan juga Yanto Samaneri dari partai Amanat Nasional ?
Jangan cuma bisa membela Pj Bupati, lalu mengorbankan orang lain, demi kepentingan pribadi, buka mata kalian lihat dan simak baik -baik, kalau Rp 44 Milyar yang di korbankan oleh Pj Bupati, bisa menghidupkan warga SBB di satu kecamatan, satu hal yang patut kalian catat, betapa berdosanya bila kalian tidak bersuara tentang hal ini, kata sumber sembari kecewa.