GlobalMaluku.ID,Piru-Dua tahun ini kabupaten Seram Bagian Barat(SBB) Provinsi Maluku di buat susah oleh Andi Chandra as’adudin.
Pasalnya Andi Chandra telah merugikan daerah ini senilai 44 Miliar rupiah, dan tak membayar gaji P3K serta menahan uang para guru non sertifikasi.
Kemampuan dan pemahaman seorang jendral Andi Chandra, berbeda jauh jika di bandingkan dengan Bupati sebelumnya yang adalah anak daerah kabupaten Seram Bagian Barat(SBB)
Dimana pada masa kerja bupati -bupati sebelumnya, keuangan daerah semakin bertambah nilainya, sementara di Masa jendral Andi Chandra keuangan daerah kembali menurun 44 Miliar nilainya.
Angka ini merupakan angka yang cukup besar, dan bila di taksirkan bisa membangun satu kecamatan dan wilayah kecamatan itu pasti sejahtera.
Perjalanan jendral Andi Chandra keluar daerah di setiap Minggu dinilai tidak berguna sama sekali, sama saja dengan seorang siswa yang setiap hari mengunakan seragam untuk pergi ke sekolah tetapi tidak sampai masuk ke sekolah namun duduk nongkrong bersama teman -temannya di emperan jalan, hingga pada akhirnya mendapat Rapor yang nilainya kecil akrap di bilang Rapor merah, begitu juga dengan seorang jendral Andi Chandra as’adudin,
Andi Chandra di setiap kegiatan serimonial menyampaikan pesan- pesan moral kepada masyarakat dan para OPD seakan -akan drinyalah yang harus di contohi, dengan percaya diri sang jendral itu menggap dirinya-lah yang paling hebat.
Ternyata Andi Chandra cuma bisanya memberi contoh tetapi tidak bisa menjadi contoh, sebab bila semua para OPD di lingkup pemerintah kabupaten SBB mengikuti contoh Andi Chandra maka daerah ini akan bangkrut total.
Kerja Andi Chandra hanyalah mengejar dan mencari keuntungan lewat anggaran perjalanan dinas saja, bukan memikirkan kemajuan daerah ini.
Selain kabupaten SBB mengalami kerugian sebesar Rp 44 Milyar rupiah, kabupaten SBB juga terlilit hutang di pihak ke tiga yang berjumlah bisa mencapai puluhan milyar .
Kinerja Andi chandra as ‘adudin bukan untuk kesejahteraan rakyat di kabupaten seram bagian barat, melainkan menambah beban penderitaan bagi rakyat SBB.

























