Home / Nasional

Senin, 15 Agustus 2022 - 10:48 WIB

Peringati 17 Tahun Aceh Damai, Mahfud MD Bicara Keutuhan Bangsa

JAKARTA | Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD singgung pentingya keutuhan bangsa di hadapan tokoh asal Aceh yang tergabung dalam Dewan Pengurus Pusat Diaspora Global Aceh, Senin (15/8).

Dalam kesempatan peringatan 17 tahun Aceh damai dan menyambut kemerdekaan Indonesia ke-77 ini, Mahfud meminta agar masyarakat Aceh memaknai perdamaian Aceh di Helsinki, tak hanya sebagai upaya untuk menghentikan kekerasan yang terjadi pada masa lampau, namun juga untuk membangun Indonesia dalam bingkai NKRI.

“Bagi kita perdamaian Aceh di Helsinki itu, tidak bisa hanya dianggap sebuah upaya kekerasan yang mengganggu keamanan, tetapi merajut kembali ke Indonesiaan kita yang sangat indah di dalam bingkai NKRI,” ungkap Mahfud MD dalam acara yang bertema Aceh Damai Dalam Bingkai Ke-Indonesia-an” di gedung Lemhanas Jakarta Pusat.

Baca Juga  Widya : Manfaatkan Kearifan Pangan Lokal untuk Mendorong Konsumsi Pangan Bergizi

Mahfud menjelaskan kesadaran masyarakat Aceh menjadi bangsa Indonesia telah muncul sejak lama. Dua tahun pasca Sumpah Pemuda, lanjut Mahfud, tepatnya tahun 1930, munculnya kata Indonesia dalam lagu daerah Aceh dan lagu daerah lainnya yang mengumandangkan kesatuan Indonesia.

“Oleh sebab itu kita bangga dan terharu punya Indonesia yang berangkat dari kebersatuan lintas etnis,” jelas Mahfud.

Konsep kebangsaan yang dianut oleh pendiri bangsa, menurut Mahfud, adalah kebangsaan yang tidak menghilangkan keberagaman.

“Identitas kebangsaan Indonesia tidak pada satu suku, ras, bahasa, atau pun agama tertentu. Identitas kebangsaan Indonesia adalah pada ide, gagasan, dan cita-cita untuk hidup merdeka dan menghapuskan penjajahan di atas dunia,” ujar mantan Ketua MK di depan forum yang juga dihadiri oleh peserta secara daring.

Baca Juga  Indonesia Bersih, IMO Dukung Kapolri Berantas Judi Online Hingga Penyalahgunaan BBM & LPG

Diakhir pidatonya, Mahfud mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Hadir dalam kesempatan ini, sejumlah tokoh asal Aceh seperti Mustafa Abubakar, Sofyan Djalil, Fachry Ali, dan beberapa tokoh yang berperan dalam proses perdamaian Aceh seperti Hamid Awaluddin, Hasan Wirajuda serta fasilitator perdamaian Aceh Juha Christensen yang berkebangsaan Finlandia, dan lain-lain. (*)

Share :

Baca Juga

Nasional

Sekolah Jurnalisme: Kementerian Pendidikan dan PWI Pusat Tandatangani MoU

Nasional

Terbitkan Surat Edaran, Mendagri Imbau Kepala Daerah Bangun Koordinasi Wujudkan Pilkada 2024 Aman dan Damai

Nasional

Menkominfo Apresiasi PWI Bentuk Tim Satgas Anti Hoax: Langkah Bersama Menjaga Keberlangsungan Pemilu 2024

Nasional

Terpilih Sebagai Ketua PWI Pusat Periode 2023-2028, Hendry Ch Bangus Perioritas Pendidikan dan UKW Dalam Kepemimpinannya

Nasional

Pelat Nomor Kendaraan Diganti Jadi Putih, ini Aalasannya

Nasional

Negara Rugi Besar Akibat Korupsi, Ketum Peradin Dorong Realisasi UU Perampasan Aset

Nasional

Indonesia Bersih, IMO Dukung Kapolri Berantas Judi Online Hingga Penyalahgunaan BBM & LPG

Nasional

Ketua KPK H. Firli Bahuri ; Indonesia Benar-Benar Merdeka Jika Bebas dari Kejahatan Korupsi