AMBON – Organisasi Masyarakat (Ormas) Hidupkan Aspirasi Masyarakat (Komando HAM) Maluku dan Pemersatu Elemen Intelektual Pemuda Rakyat (Pelopor) Maluku, berunjuk rasa didepan Kantor DPRD Provinsi Maluku untuk menyampaikan aspirasinya terkait dengan Proyek-proyek BPJN Wilayah Maluku. Karang Panjang, Ambon, Kamis, (24/04/2025)
Dalam aksinya mereka menyampaikan pernyataan sikap dan poin-poin tuntutan, terdapat empat proyek dalam tuntutannya yakni. Proyek penanganan longsor ruas jalan waipia Saleman 1, proyek perencanaan teknik penanganan longsor ruas jalan waipia saleman, proyek penanganan longsor waipia saleman 2, proyek penanganan longsor waipia saleman.
Dalam pernyataan dan tuntutan masa aksi menduga terjadi penyalahgunaan wewenang yang di lakukan oleh pihak BPJN Wilayah Maluku dalam hal ini Kepala Satuan Kerja (Kasatker) wilayah II, PPK, dan para kontraktor pelaksana proyek.
Aksi unjuk rasa tersebut mendapat respon langsung dari Wakil Ketua Komisi III DPRD Richard Rahakbaw, SH. Perwakilan dari kedua ormas kemudian di undang masuk ke ruang komisi untuk berdiskusi, diantaranya ketua DPD Komando HAM Maluku, Umar Ismail Kelihu dan ketua DPD Pelopor Maluku Hidayat Warawara.
Setelah mendengar aspirasi yang disampaikan oleh perwakilan aksi, Rahakbaw merespon positif dan mengatakan ”kita akan agendakan untuk pertemuan bersama BPJN Wilayah Maluku hari Selasa tanggal 29 April 2025, pukul 11.00 WIT, tentunya saudara-saudara juga akan diundang, untuk kita duduk bersama dalam rangka mencari solusi dan jalan keluar terhadap penyelesaian masalah ini, ketika masalah muncul kita sebagai DPRD yang adalah penyambung lidah rakyat akan siap menjembatani hal ini supaya masalahnya tuntas,” tutur Politis Golkar tersebut
Rahakbaw menambahkan, juga nanti kita akan menggunakan fungsi pengawasan karena kita ada pengawasan bulan depan dan untuk itu kita akan ke Maluku Tengah saya juga akan meminta kepada teman- teman komisi III untuk prioritaskan juga Maluku Tengah,” pungkasnya
”Saya pikir itu beberapa poin penting yang perlu saya sampaikan untuk merespon terkait penyampaian aspirasi yang dilakukan oleh teman-teman dari seram berkaitan dengan tanah longsor dan kemudian juga mengganggu perjalanan jalur saleman waipia dan juga hal-hal lain yang dapat menghambat transportasi,” Tutup Rahakbaw

























