Home / Nasional

Selasa, 28 Oktober 2025 - 18:28 WIB

Berlabuh Ke PSI, Langsung Minta Polemik Ijasah Wapres Dihentikan

Sekretaris Umum Yayasan Suara Timur Indonesia, Freni Lutruntuhluy, S.Pd. (foto-ist)

Sekretaris Umum Yayasan Suara Timur Indonesia, Freni Lutruntuhluy, S.Pd. (foto-ist)

JAKARTA – Freni Lutruntuhluy, salah satu Putera Maluku yang pernah berada di partai moncong putih berpindah ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ia meminta polemic Ijasah Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka dihentikan.

“Saya bicara disini selaku sekretaris di Yayasan Suara Timur Indonesia (STI). Kami meminta semua pihak untuk tidak lagi terpengaruh atau berwacana atas polemic Ijasah Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Rakakarena penjelasan pihak Management Development Institute of Singapore (MDIS) dengan sendirinya tidak ada lagi, meskipun Sebagian kelompok masih membuat gaduh bekalangan ini”, kata Sekretaris Umum Yayasan STI Freni Lutruntuhluy, di Jakarta pada 28 Oktober 2025.

Putera Maluku, juga senior di GMKI itu mengatakan, Yayasan Suara Timur Indonesia telah berulang kali meminta public untuk bijak menerima kiriman berita-berita terkait ijazah Wapres karena sebenarnya sudah selesai Ketika MDIS menjelaskan hal itu kepada public.

Baca Juga  Rahakbaw : “ Penegekan Hukum Terhadap Pelaku-Pelaku Konflik Harus Dilakukan Secara Tranparan dan Tanpa Bandang Bulu “

Ia menjelaskan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga telah menjelaskan hal itu kepada public dengan data MDIS.

“MDIS itu menyampaikan klarifikasi pendidikan Gibran. Mas Gibran menyelesaikan Diploma, dilanjutkan dengan gelar Sarjana Sains di bidang Pemasaran yang diberikan oleh mitra MDIS, University of Bradford, Inggris”, ungkapnya.

“Mereka (Roy Suryo CS red) ini kalau mencari kebenaran, mestinya sudah selesai kan begitu”, jelasnya.

Sebagai orang yang pernah mensukseskan beberapa kepala daerah di Pilkada Papua, Freni Lutruntuhluy, melihat gerakan ini sebetulnya sarat politik dan melanjutkan fitnah mereka terhadap ijazah Wapres Gibran bukan mencari kebenaran.

Baca Juga  Prabowo Bakal Pangkas Jumlah BUMN 1.000 Jadi 200: Rasionalisasi Semua!

Dalam pernyataan MDIS Gibran adalah mahasiswa penuh waktu di MDIS dari 2007 hingga 2010.

Sisi lain yang disoroti Yayasan Suara Timur Indonesia adalah meminta penegak hukum agar tegas terhadap mereka-mereka yang dengan lantang menyebut pemimpin di negeri ini dengan kata-kata yang sangat tidak manusiawi.

“Kelompok yang membenci keluarga Pak Jokowi dan Wapres Gibran terlalu dengan sadar mengeluarkan banyak kata-kata yang tidak sepantasnya dipublikasikan ke media. Kami juga menyesali bagaimana penegak hukum terkesan tidak tegas terhadap hal seperti itu. (tim-gm)

Share :

Baca Juga

Nasional

Prabowo Bakal Pangkas Jumlah BUMN 1.000 Jadi 200: Rasionalisasi Semua!

Nasional

Bupati Malteng Dikukuh Mendagri Sebagai Waketum APKASI

Nasional

Sekolah Jurnalisme: Kementerian Pendidikan dan PWI Pusat Tandatangani MoU

Nasional

Terbitkan Surat Edaran, Mendagri Imbau Kepala Daerah Bangun Koordinasi Wujudkan Pilkada 2024 Aman dan Damai

Nasional

Menkominfo Apresiasi PWI Bentuk Tim Satgas Anti Hoax: Langkah Bersama Menjaga Keberlangsungan Pemilu 2024

Nasional

Terpilih Sebagai Ketua PWI Pusat Periode 2023-2028, Hendry Ch Bangus Perioritas Pendidikan dan UKW Dalam Kepemimpinannya

Nasional

Pelat Nomor Kendaraan Diganti Jadi Putih, ini Aalasannya

Nasional

Negara Rugi Besar Akibat Korupsi, Ketum Peradin Dorong Realisasi UU Perampasan Aset