GlobalMaluku.ID,Semarang-Sabtu malam (22/02/25)di halaman Taman Budaya Raden Saleh dipenuhi oleh siswa-siswi dan orang tua wali murid SMA Kristen YSKI (Yayasan Sekolah Kristen Indonesia) untuk menyaksikan acara Ravaya Spektakel yang sangat spektakuler. Perpaduan antara sendra tari, lighting, digitalisasi yang sangat serasi sekali ditampilkan oleh siswa-siswi dari SMP dan SMA YSKI.
Veronika Mayangsari, S.Psi., M.Si. kepala sekolah YSKI mengatakan ,ini adalah projek kolaborasi sebagai penilaian kelulusan bagi anak-anak kelas 12 dan kami ingin anak-anak ini mereka belajar banyak hal artinya mereka sedang belajar manajemen pertunjukan dan tidak hanya manajemen pertunjukan tetapi juga manajemen di dalam proses sebuah tim mereka, belajar menjadi satu tim belajar mengelola emosi mereka, belajar problem solving mereka, belajar berinisiatif mereka, belajar berintegritas jujur dan juga mereka belajar bahwa sesuatu itu harus dilandasi dengan proses bukan semata-mata langsung produk hasil bagus tetapi prosesnya yang itu harus anak-anak tekankan di situ jadi ini adalah apresiasi kami kepada anak-anak kelas 12 supaya mereka bisa mengenang masa-masa SMA tidak hanya mungkin hura-hura dan lain-lain tetapi mereka punya sesuatu yang dikenang pembelajaran soft skill yang baik.
“Acara ini merupakan projek kolaborasi untuk penilaian kelulusan anak-anak kelas 12 dengan belajar banyak hal seperti manajemen pertunjukan, proses sebuah tim, pronlem soving da nlainnya,” kata Veronika Mayangsari, S.Psi., M.Si. kepala sekolah YSKI.
“ Setiap tahun kita selalu mengadakan kegiatan seperti ini tapi bersifat intern. Untuk tahun ini baru kita mengadakan secara eksternal dan memberikan apresiasi kepada anak-anak serta mengenalkan budaya Nusantara itu indah dan bisa menceritakan kepada generasi selanjutnya,” tambahnya
Ia menambahkan, kegiatan ini yang baru yang pertama kali sebetulnya penilaian project seni budaya sendiri sudah setiap tahun tetapi diselenggarakan secara intern. Untuk tahun ini kami memang ingin memberi apresiasi tadi kepada anak-anak dan juga mengenalkan kepada anak-anak bahwa budaya Indonesia itu indah dan mereka juga nantinya akan menceritakan ini kepada anak cucu mereka kelak. Setiap kegiatan kami lakukan evaluasi jadi setelah ini kami akan evaluasi. Apakah kegiatan ini banyak positifnya harapan kami kami bisa mengadakan acara ini kembali di tahun yang akan datang dan tahun-tahun selanjutnya begitu.
Dirinya juga menjelaskan ,para pemain adalah anak-anak generasi Z atau generasi milenial mereka harus tetap harus tahu dan mereka harus tetap mengerti bahkan mereka percaya diri atau mereka bangga terhadap cerita-cerita dari negara kita Indonesia mungkin tidak hanya tiga cerita tetapi sebenarnya ada banyak sekali cerita tetapi memang kami mengusung tiga cerita. harapannya anak-anak generasi milenial tetap terus mempertahankan budaya Indonesia meskipun nanti kelak mereka akan tinggal di manapun bahkan mungkin di luar negara kita sekalipun budaya itu seharusnya mengakar dan mendarah daging di hati anak-anak. Mereka cinta budaya sehinga bangga menjadi bangsa Indonesia. Bagi generasi milenial mencintai budaya adalah juga mencintai diri kita sendiri dengan budaya kita bangga dengan diri kita maka ke depan untuk kita melakukan sesuatu itu pasti kita akan menjadi lebih baik. Bangga terhadap budaya merupakan salah satu modal kita untuk bisa maju untuk bisa fokus ke masa depan.
“Para adalah generasi milenial tentunya harus mengerti dan bangga akan budaya Nusantara yang beraneka ragam serta bisa mempertahankan bahkan mengembangkan serta mandarah daging,” Jelas kepala sekolah.
Soetanto Kepala Bidang Sekertariat Bavaria Cinta Bangsa Akademi mengatakan acara ini amat sangat spektakuler dan menakjubkan, mengabungkan antara tarian klasik dengan teknologi modern seperti lighting, video, audio yang sangat serasi sekali bisa dikatakan sangat sempurna. Hal ini bisa dilihat dari keluwesan penari saat tampil bisa dikatakan sempurna di padu dengan kostum dan property yang sangat menunjang. Ini bukan hanya kerja tim tapi bisa dikatakan super tim yang hebat.
“Acara ini amat sangat spektakuler dan mungkin baru pertama kali diadakan di Taman Budaya Raden Saleh pagelaran yang mengabungkan antara sendra tari dengan digital, audio maupun lighting,” kata Soetanto Kepala Bidang Sekertariat Bavaria Cinta Bangsa Akademi
“Pemerintah khususnya instansi yang bersangkutan bisa mendukung kegiatan seperti ini untuk mempertahankan budaya Nusantara,” tambahnya
Kepala Bidang Sekertariat Bavaria Cinta Bangsa Akademi menambahkan kedepannya pemerintah khususnya institusi yang berkaitan harus mendukung acara seperti ini sehingga generasi milenial tidak melupakan budaya Nusantara tapi bisa mempertahankan bahkan mengembangkan budaya, sehingga budaya Nusantara tetap bisa bertahan lestari tidak tergerus budaya asing.(msa)

























