GlobalMaluku.ID,Ambon-Angka anak-anak berisiko stunting di kota Ambon tercatat sebesar 435 balita atau 2.34 persen. kasus stunting di kota Ambon naik, saat ini capai 435 balita. Hal itu dikarenakan partisipasi Masyarakat untuk membawa bayi dan balita ke Posyandu juga meningkat, dari yang awalnya 16 ribu menjadi 21 ribu balita pasca intervensi serentak stunting yang digelar Pemkot Ambon.
Kepala Bappeda Kota Ambon Enrico Matitaputi menguraikan, berdasarkan data penimbangan balita bulan Januari hingga Juli 2024, terdapat perbedaan signifikan angka stunting pada bulan Juni-Juli, hal itu dikarenakan pada dua bulan tersebut telah dilakukan intervensi serentak stunting.
“Untuk bulan Januari, balita yang diukur sebanyak 16,257, temuan stunting 382 atau 2.35 persen. Bulan Februari, balita yang diukur 17.031 dan temuan stunting 387 atau 2.27 persen. Bulan Maret, balita yang diukur sebanyak 16.042 dan stunting 354 atau 2.20 persen. Bulan April tercatat 15.789 balita yang diukur dan ditemukan 356 stunting atau 2.25 persen. Bulan Mei, 16.445 balita yang diukur dan 365 stunting atau 2.21 persen. Sementara saat Intervensi serentak stunting pada Bulan Juni, tercatat 21.175 balita yang diukur dan ditemukan 456 stunting atau 2.15 persen. Begitupun dengan bulan Juli tercatat 18.147 balita yang diukur dan ditemukan 435 stunting atau 2.34 persen,”urai Matitaputi kepada wartawan.di.balai kota ambon jumat (3/10/2024)
Menurutnya, Tim percepatan penurunan Stunting di Kota Ambon terus melakukan koordinasi terkait dengan upaya-upaya menurunkan angka stunting.
“Untuk penanganan stunting ini tidak hanya bicara saja namun harus ada inovasi dan itu yang sementara kami lakukan.
Dikatakan, pihaknya juga akan melakukan pertemuan dengan Lurah Raja dan Kepala Desa terkait kebijakan. Sementara untuk Puskesmas akan dilakukan pembahasan lebih ke tekniknya.
“Kemudian terkait dengan monitor, kita punya Sasning itu 8 aksi konvergensi Pemkot, Puji Tuhannya tinggal 3, jadi kita usahakan Desember sudah tuntas,”ungkapnya.
Menurutnya, untuk Desa yang tidak ditemukan kasus stunting, bakal mendapatkan penghargaan.
“Rencananya tahun depan aka kita berikan apresiasi berupa penghargaan kepada Desa yang bebas kasus stunting,”tutupnya.