Piru, GLOBALMALUKU.ID | Guru merupakan pahlawan tanpa jasa dan mereka patuh di hargai dan di hormati ,kadangkala ada guru yang memukul muridnya atau siswa -siswinya langsung di laporkan polisi ,Tanpa di cek oleh orang tua perkembangan anak di sekolah itu seperti apa.
Hal ini di sampaikan Bupati Seram Bagian Barat Timotius Akerina SE.M.S.i, usai memperingati HUT PGRI yang ke 76 ,Piru(25/11/2021).
Menurutnya ,momentum HUT PGRI merupakan ,momentum yang bersejarah bagi para guru se-Indonesia ,dimana hari ini ulang tahun yang ke 76 ,dan hari ini merupakan hari yang sangat bahagia karna bisa melaksanakan upacara memperingati hari Guru Nasional yang ke- 76 tahun ,ujarnya.
“Kami sangat bersyukur, karna sudah bisa lakukan perayaan ini, karna Covid-19 yang sudah hampir selesai, namun kita tetap harus menjaga protokol kesehatan dalam rangka melakukan kegiatan -kegiatan ke depan,tuturnya.
Ia juga menyampaikan kepada seluruh guru di SBB, yang telah merayakan hari Hut yang ke -76 ,semoga pelaksanaan hari Hut yang ke 76 ini ,guru lebih eksis ,lebih baik dan guru bisa menjadi contoh dan teladan, bagi seluruh masyarakat terutama bagi para siswa,ungkap Akerina.
Bupati juga katakan, untuk guru-guru honorer ini adalah Masalah Nasional, yang mestinya menjadi pekerjaan rumah kita bersama, namun pemerintah pusat sudah mengalokasikan yang namanya dana Bos untuk bagaimana bisa meningkatkan ,atau kurang lebih ,bisa mengurangi kesenjangan antara guru honerer dan guru pegawai negeri ,ucapnya.
Akerina menjelaskan Hampir 90% guru-guru yang berada di daerah, yang susah di jangkau , rata-rata PLT.
“Kasihan juga ,karna Plt itu tidak mendapat tunjangan ,sementara mereka melakukan tugas -tugas, sebagai kepala sekolah,yang saya melihat ada beberapa contoh kepala sekolah yang PLT ,karna memang pangkat dan golongannya itu belum memenuhi syarat untuk diangkat sebagai seorang kepala sekolah yang definitif .
“Oleh karna itu kedepan kita akan benahi ,untuk kita bisa dapat melihat, peranan guru itu sangat penting, kalau cuma dengan PLT, otomatis tunjangan tidak dapat dan kewenangan juga terbatas dalam melakukan aksi-aksi di sekolah ,kalau saya di berikan ijin oleh kementerian dalam Negeri 6 bulan ini ,maka saya akan benahi ,paparnya.
Ornag nomor satu di Bumi Saka Mese Nusa ini juga menjelaskan, Jadi ada dua sektor yang kita benahi, yaitu pendidikan dan kesehatan ,untuk saat ini, kita benahi birokrasi ,seluruh jabatan esalon IV ,III,IIsudah terisi,dan tidak ada satu yang PLT .
Lanjutnya,dalam waktu tiga bulan ini saya mencoba untuk benahi pemerintahan SBB, dan nantinya mengarah sampai kepada guru dan kesehatan tapi waktu saya sudah terbatas, tanggal 22 November kemarin itu kewenangan saya sudah terbatas,imbuhnya.
“kalau mau melakukan kewenangan itu harus mendapat ijin dari kementerian dalam negeri
Bupati berharap kepada guru-guru ,mari kita melakukan tugas -tugas, selaku seorang guru itu dengan hati ,maksudnya ,mendidik
anak didiknya ,seperti anaknya sendiri,dan rekan-rekan guru adalah teman kerja.
Ajak Akerina, mari kita jaga tujuannya ,bagaimana hubungan antar guru dan siswa , maksud dan tujuan tersebut adalah menjaga hubungan antar guru dengan siswa ,kalau ini sudah terjalin dengan baik pasti ada peningkatan kwalitas , bebernya.
Dan dirinya berharap ada peningkatan kapasitas dan kwalitas dari guru.
Di tambahkan,yang tau pendidikan adalah guru,guru adalah pahlawan tanpa jasa
“Selaku pemerintah daerah juga berharap, peranan guru yang akan dimotori oleh PGRI untuk bagaimana kita mengairahkan lagi pendidikan di Seram Bagian Barat ,karna kita kurang lebih di tahun ini diperhadapkan dengan kondisi Covid 19 maka mari kita gairahkan lagi,tandasnya.
Di samping itu ,Ketua PGRI Kabupaten SBB, Muhamad Wakanno katakan ,PGRI adalah sebuah organisasi perjuangan dan pergerakan dalam peningkatan kwalitas pendidikan di tanah air, sejak berdirinya republik ini , kami meminta terimah kasih kepada bapak Bupati SBB ,dan pemerintah daerah serta guru .
Wakanno katakan ,selama masa Pandemi ,pendidikannya berlangsung sampai saat ini 100% melaksanakan tatap muka secara terbatas ,disitu ada hepriditasi antara tatap muka dan daring ,ucapnya.
Selain itu ada Capaian- capaian progres yang didapatkan, bahwa pada masa Pandemi itu sangat menguntungkan, karna anak di perhadapkan dengan sebuah situasi yang baru, yaitu dengan teknologi ,dengan demikian literasi teknologi itu menyebar pada seluruhnya, baik para pendidik maupun para peserta didik ,capaian- capaian itu yang kami harapkan bagi para guru untuk terus melakukan apgret pengetahuan ,tentang teknologi supaya ada sebuah pergerakan cepat yang nantinya kita capai di kabupaten SBB,tutupnya.
(ab)