GlobalMaluku.ID Ambon- Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Maluku Menggelar Coffee Morning dengan tema bertajuk “Pemilih Cerdas Hasilkan Pemimpin Berkualitas”.
Coffee morning tersebut dihadiri oleh sejumlah wartawan media cetak, media online dan media elektronik, dengan Narasumber Plh. Sekda yang diwakili oleh Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Maluku Daniel E Indey, S.Sos, M.Si, Ketua KPU Provinsi Maluku M. Shaddek Fuad, Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol. Areis Aminnullah, S.I.K, M.H, Kordinator Divisi Pencegahan Pertisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Provinsi Maluku Daim Baco Rahawarin, Dekan FISIP UNPATTI Dr. Wahab Tuanaya, M.Si. kegiatan ini berlangsung di Kafe Panorama, karang panjang, Ambon. Senin (18/11/2024).
Acara tersebut, digelar Dinas Kominfo Provinsi Maluku, sebagai langkah konkrit dalam upaya mencerdaskan para pemilih untuk Pilkada serentak tahun 2024, yang merupakan tanggung jawab seluruh stakeholder di daerah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, salah satunya melalui media massa baik media cetak, media online, maupun media elektronik yang berperan penting dalam penyebaran informasi positif.
Kepala Kesbangpol Provinsi Maluku, Daniel Indey, S. Sos, M. Si, menyampaikan, bahwa dalam langkah-langkah menciptakan pilkada Aman damai dan bermartabat membutuhkan partisipasi semua pihak, baik tokoh agama, stakeholder maupun masyarakat.
Untuk itu kita telah melakukan sosialisasi kepada tokoh agama dibeberapa kabupaten dan kota Ambon, kemudian sosialisasi dan pemantauan dalam rangka deteksi dini dan cegah dini terhadap Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG) di 5 Kabupaten yakni, Seram Bagian Barat, Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Kota Ambon dan Buru. Kita bekerjasama dengan Binda Maluku,”Pungkas Indey
Indey manambahkan, “Selain itu kita juga melakukan forum dialog Ormas dan OKP dalam rangka menciptakan Pilkada damai dan bermartabat di Maluku. Dan salah satu kegiatan juga yaitu, apel akbar ASN bertujuan agar ASN tetap menjaga netralitas sepanjang Pilkada tahun 2024 ini.” Ujarnya.
Sementara itu, Ketua KPU Provinsi Maluku, M. Shaddek Fuad mengatakan ,bahwa dari seluruh proses persiapan Pilkada ada salah satu tahapan yang masih sedang berjalan dan kita persiapkan adalah proses Logistik, mulai dari seluruh kelengkapan baik itu diluar kotak suara maupun didalam kotak suara yang menjadi kebutuhan pemungutan suara di tiap TPS, yang per hari ini sudah ada di 90% persiapan logistiknya, dan akan didistribusikan ke TPS di kabupaten kota, yang telah dijadwalkan mulai hari ini tanggal 18-26 November 2024.
Fuad menambahkan, kita sudah melantik untuk 3.301 TPS se-Maluku, dengan jumlah penyelenggara KPPS 23.107 orang yang nnti menyelenggarakan Pemungutan suara di TPS, ucapnya.
Divisi Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Daim Baco Rahawarin juga mengatakan, “kita sudah masuk pada tahapan yang krusial, tinggal 9 hari nanti proses demokrasi dari segala tahapan pemilihan ini pada tanggal 27 November 2024.
Lanjut Daim, “Kalau melihat sari tahapan, kita memulai dari tahapan-tahapan yang dianggap krusial, mulai dari pemutahiran data pemilih, ada 2 hal yang muncul setelah penetapan DPT, yang pertama masyarakat yang sudah melakukan perekaman e-KTP tapi belum melakukan cetak e-KTP, kedua masyarakat yang belum mempunyai identitas sama sekali, sebagai informasi sesuai dengan hasil rapat dengan komisi I masih ada 180.000 masyarakat yang sudah melakukan perekaman tetapi belum cetak e-KTP.”
“Proses pemutahiran data pun berjalan dengan baik, segala masukan kita selalu bersinergi dengan KPU, terutama Dukcapil dan pemerintah Daerah Maluku, kita terus berkoordinasi agar kualitas daftar pemilih kita pada Pilkada ini berjalan dengan baik.” Pungkas Daim.
Selain itu, Kabid Humas Polda Maluku, Areis mengatakan, “Peran kami mengantisipasi potensi kerwanan, dari pihak Kepolisian sudah mempetakan daerah yang sangat rawan, rawan dan kurang rawan, diantaranya yang sangat rawan mungkin, kabupaten Malra, Malteng dan SBT. Untuk kategori Sangat rawan, rawan dan kurang rawan itu berbeda pola penanganannya, terkait masalah pola pengamanan, baik pergeseran pasukannya maupun pengamanan di TPS.
“Polda Maluku tetap mendukung Pilkada serentak agar aman, damai dan bermartabat, dan mengawal proses ini hingga terpilih pemimpin yang cerdas.” Ungkap Areis.
Dekan FISIP UNPATTI, Wahab Tuanaya menyampaikan “bahwa ada 2 instrumen yang membuat pemilih itu tidak menjadi cerdas yaitu, instrumen politik uang dan instrumen politik identitas.”
Wahab menambahkan. “Memberikan suara dalam Pemilu atau pilkada bukan masalah angka-angka. Tetapi ini berkaitan dengan keputusan menentukan masa depan bangsa dan negara termasuk masa depan daerah dimana Pilkada serentak dilangsungkan.”
“Dalam kenyataannya masih ada sebagian besar pemilih yang masih memilih mengikuti arus bahkan dipengaruhi dengan iming-iming uang dan identitas politik, hal ini beresiko untuk kualitas Demokrasi dan juga memberi peluang lahirnya pemimpin yang tidak berkompeten, dan cenderung mementingkan kepentingan pribadinya.” Ujar Wahab. (VR)