Masohi, GLOBALMALUKU.ID | Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura terus mengoptimalkan upaya menjamin ketersediaan tanaman pangan untuk konsumsi masyarakat jelang hari raya keagamaan.
Hal ini dilakukan agar ketersediaan bahan pangan dapat menekan naiknya harga jual pangan di pasar.
“Kita terus berupaya memastikan ketersediaan kebutuhan pangan masyarakat jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti. Targetnya adalah agar kebutuhan masyarakat akan bahan pangan dari segi kuantitas maupun harga bisa tetap terjaga ” tandas Kadistanhorti, Arsyad Slamat kepada pers, Sabtu (18/12).
Distanhorti, jelasnya mendorong agar panen kebutuhan pangan dapat dilakukan petani jelang Nataru. Hal ini menjadi konsentrasi jajarannya sebab kebutuhan belanja masyarakat jelang Nataru mengalami peningkatan yang signifikan.
“Kebutuhan belanja masyarakat jelang Nataru bukan semata untuk kebutuhan pangan saja. Nah, dengan memastikan produksi bahan pangan stabil, diharapkan bisa meringakan beban masyarakat,” sebutnya.
Arsyad dalam kesempatan itu juga mengklarifikasi penyebab mulai merangkak naiknya harga jual sejumlah kebutuhan pokok dari sektor pertanian tanaman hortikultura. Semisal Cabai.
Diakui bahwa kondisi yang terjadi diakibatkan terlambatnya panen cabai di kalangan petani. Meski begitu, dirinya memastikan bahwa kondisi itu tidak akan lama.
“Sehari-dua, sudah akan ada panen cabai dalam skala besar. Dengan demikian, diharapkan harga jual cabai juga sudah bisa kembali normal,” katanya.
Pantauan media ini di pasar Binaiya, Minggu (19/12) harga jual bahan kebutuhan pokok mulai bergejolak.
Khusus untuk bahan pangan produksi pertanian tanaman hortikultura jenis Cabai, telah terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Yakni, Rp. 120.000/Kg dan Rp. 10.000/tumpuk.
“Sudah beberapa hari ini memang cabai sangat sulit didapat,”Kata salah satu oedagang cabai di pasar Binaiya masohi.
Pernyataan ini sekaligus menjelaskan bahwa ketersediaan cabai menjadi alasan utama harga cabai dipatok naik.
(MYX)