GlobalMaluku.ID,Ambon-Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo)Provinsi Maluku ,menggelar Cofimorning Pertumbuhan ekonomi meningkat Tahun 2023,bersama insan Pers di Provinsi Maluku, Senin(11/12/2023), yang bertempat di The View Cafe, Jln .Pitu Ina Karpan.
Hadir pada kesempatan tersebut, KetuaTim Gubernur Percepatan Pembangunan(TGPP) Provinsi Maluku, Hadi Basalamah bersama Tim, Kepala Dinas Komunikasi Dan Informatika(Kominfo) Provinsi Maluku, Melky Lohi, Kepala Bapedda, Anthon Lailosa, BPS, dan sejumlah awak media.
Dalam pertemuan tersebut ada sejumlah pertanyaan dan saran yang diberikan sejumlah awak media pada Ketua Tim TGPP Provinsi Maluku.
Ketua Tim TGPP,AHadi Basalamah, mengatakan ,pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku pada triwulan ke III Tahun 2023, sebesar 5,69 persen,atau mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang hanya sebesar 5,18 persen.
Dijelakan, selain itu peningkatan angka pertumbuhan ekonomi Maluku untuk triwulan III tahun 2023, juga diatas pertumbuhan ekonomi secara nasional untuk triwulan dan tahun yang sama, yakni hanya sebesar 4,94 persen. Pertumbuhan ekonomi Maluku lebih tinggi dari triwulan dan angka tersebut juga lebih tinggi diatas pertumbuhan ekonomi nasional III tahun 2023 yang sebesar 4,94 persen,” papar Basalamah, pada kegiatan coffee morning .
Menurutnya,yang menjadi penyumbang tertinggi pertumbuhan ekonomi Maluku Triwulan III tahun 2023 sebesar 5,69 persen, yakni dari sektor pengolahan sebesar 30,42 persen, diikuti sektor pengadaan listrik dan gas sebesar 13,84 persen, sektor konstruksi sebesar 7,79 persen, dan sektor pendidikan 7,72 persen.
Sementara kontribusi PDRB terbesar masih di dominasi oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perkebunan sebesar 23,85 persen, sektor administrasi pemerintahan 21,35 persen, dan sektor perdagangan 13,71 persen.”Jika dibandingkan dengan provinsi lainnya, maka pertumbuhan ekonomi Maluku berada pada ranking 5 tertinggi, dari 34 provinsi yang ada di Indonesia,” tandas Basalamah.
Tambahnya, semntara ada satu sektor yang cenderung stagnan dan masih kurang berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Maluku yakni sektor industri,beberapa Basalamah.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah(Bapedda) Provinsi Maluku, Anton A. Lailossa, juga menjelaskan, ada beberpa faktor yang menjadi penyebab sektor industri mengalami stagnan khususnya bagi pertumbuhan ekonomi Maluku, salah satunya sektor ini dengan skala besar memang tidak ada di Maluku.
Katanya, padahal sektor industri merupakan salah satu sektor yang mampu mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.Ini disebabkan karena sektor industri memiliki peranan untuk mengatasi masalah pengangguran dan terciptanya ekonomi berbasis agro industri yang bersifat padat karya.
Lebih lanjut ia juga katakan”Sektor industri memang harus menjadi perhatian kita semua untuk dapat ditingkatkan pada tahun mendatang, karna sektor ini mempunyai peran besar vagina pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Kita jangan sampai terlalu bermimpi bahwa daerah ini misalnya harus miliki industri besar seperti misal industri pesawat. Tapi kita harus memulai dengan industri rumput laut, industri perikanan dan industri fiber yang saat ini mulai jalan di Maluku Tengah dan ada juga sektor industri kelapa dan cengkih. Ini harus menjadi perhatian seluruh stakeholder di Maluku,”pinta Lailossa.
Sedangkan untuk menanggapi hal tersebut,Basalamah mengatakan kedepan harus dipikirkan agar setiap kabupaten/kota di Maluku paling tidak memiliki satu sektor industri unggulan. Kalau hal ini bisa dilakukan maka pertumbuhan ekonomi di Maluku akan berkembang lebih pesat, ungkapnya.