piru – kebiasaan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) kembali menjamur di Kabupaten Seram Bagian Barat(SBB)Provinsi Maluku, yang mana pemerintah telah berusaha untuk menghilangkan KKN tersebut, namun ada saja yang dilakukan oleh para penguasa yang rakus akan jabatan serta ketamakan karena kepentingan yang bersifat oportunis.
Dalam menyeleksi para calon Paskibra, ada saja pihak yang merasa dirugikan akibat ulah oknom-oknom panitia yang tidak bermoral dan bermartabat, yang hanya demi pengamanan diri dan jabatannya, mereka harus mengedepankan azas asal bapa senang tanpa mempedulikan aturan pemerintah yang sudah baku.
Peserta seleksi paskibra tahun ini dinominasi oleh orang-orang cekot, kaki O, riwat sakit sesak nafas, yang sudah gugur dipanggil kembali, bahkan yang tidak memenuhi persyaratanpun diloloskan, sementara yang harus benar-benar lolos, panitia singkirkan mereka hanya karena ada titipan dari bupati sendiri, dari pihak kepolisian, bahkan dari DPRD yang seharusnya itu tidak boleh terjadi karena mereka itu wakil rakyat, yang harus memihak kepada rakyat bukan kepada keluarga.
Lanjut Rutumalessy, kalau modelnya sudah seperti begini, untuk apa lagi ada panitia seleksi, semuanya sudah ada lewat titipan-titipan para pemangku kekuasaan, untuk itu, sebaiknya bubarkan panitia saja agar tidak buang-buang anggaran daerah.
Sangat di sayangkan, kalau awal kepemimpinannya, bupati sudah menunjukkan kesan buruk dimata masyarakatnya sendiri, dan lebih buruk lagi kalau praktek-praktek sepertii ini akan berlangsung sepanjang masa kepemimpinan bupati kedepan, tutup Rutumalessy
























