Talabatai,GlobalMaluku.id-Dengan kondisi jalan yang bertebing di Lima Negeri Talabatai,diantaranya Negeri Sumit, Kaibatu(Ahiyolo),Watui,dan Abio, Kecamatan ELPAPUTIH Kabupaten Seram Bagian Barat(SBB),Suryan Ohorella berjualan ikan, tanpa mengenal lelah ,pergi pagi pulang petang ,bahkan sampai tengah malam Ohorella baru sampai ke rumahnya.
Hal ini di ungkapkan Suryan Ohorella pada media ini ,Minggu(15/1/2023).
Dirinya mengatakan 16 Tahun saya berjualan ikan di lima Negeri tersebut .”Kalau hujan daerah pegunungan yang saya lewati sangat berbahaya ,kalau panas jalannya masih sedkit baik,ujar Ohorella.
Menurutnya jalan daerah pengunungan sangat terjal dan tidak baik untuk orang-orang yang belum terbiasa dengan jalan di lima Negeri tersebut.
Ia juga katakan untuk naik ke daerah pegunungan ,Masyarakat harus membayar biaya angkot Rp.250.00 sampai dengan Rp.300.00 , untuk satu kali naik ke Negeri mereka .”biaya yang sangat mahal ,tapi masyarakat mau buat apalagi ,ya mereka harus menerima dengan kondisi daerah yang ada ,tuturnya pada media ini.
Lebih lanjut ia juga menjelaskan ,kalau saya pergi ke daerah pegunungan Talabatai ,jam 8 pagi saya sudah jalan ,sampai di lima Negeri pegunungan tersebut , sudah jam 11 siang.”Yang sangat sulit untuk perjalanan saya yaitu kondisi jalan yang bertebing dan sangat terjal ,ketika musim hujan datang resikonya sangat tinggi ,kemudian tanah daerah pegunungan itu berwarna kuning dan lengket ,jadi ketika melewatinya bisa tertanam karna becek.
Ia juga menambahkan, masyarakat kalau turun dari daerah pegunungan, mereka sering menggunakan rakit ,akan tetapi resikonya sangat besar ,karna ada yang terbalik dengan rakit dan meninggal karna arus sungai yang sangat kuat.
Ia berharap ada berhatian khusus dari pemerintah Kabupaten SBB yang mempunyai wilayah ini ,dan juga Pemerintah Provinsi bahkan Pemerintah Pusat ,karna dilihat dengan infrasuktur jalan yang tidak memadai, tutupnya