GlobalMaluku.ID,PIRU-Gelagak Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga(Kadispora)Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB)Abraham Tuhenay beberapa waktu yang lalu ,terhadap pegawai Honorernya asal-asalan ,dalam pembagian gaji Honorer .
“Miris seorang Kadispora Arogan dan tidak punya etika dan tidak punya hati terhadap pegawai Honorernya.”Mungkin Peraturan untuk pegawai Honorer yang berlaku pada setiap instansi Pemerintah,”kalau tidak masuk kantor selama berbulan- bulan sampai bahkan satu tahun tidak boleh di berikan gaji .Dan mungkin ini sangsi dan peraturan yang di buat oleh Pemerintah daerah setempat.
“Akan tetapi apa yang di lakukan oleh Kadispora SBB terhadap seorang pegawai ,yang Nota benenya adalah adik sepupu dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) SBB yang dilakukan istimewa bagaikan Ratu sehari oleh Kadispora .”Yang dimana pegawai Honor tersebut tidak masuk kantor berbulan-bulan dan bahkan di tahun kemarin juga terjadi hal yang sama ,tapi di berikan gaji fol terhadap pegawai honorer tersebut .”Dengan alasan bahwa mau memasuki hari raya,”Sedangkan pegawai honorer yang setiap hari ada kehadiran di kantor malah gaji mereka diabaikan.
Berdasarkan pantauan ril yang dilakukan oleh Media GlobalMaluku.ID, terhadap Kadispora Kabupaten SBB ,sangatlah Arogan dan memilih kasih terhadap pegawai Honor yang berada di Dinas tersebut,sehingga pembagian gaji Honorer yang di bagikan oleh kadispora sangat di luar nalar .
Terkait dengan kejadian tersebut ,Ketua Komonitas Perempuan Nusa Ina, Amel Breemer mengatakan
pada media ini ,bahwa tingkahlaku Kadispora tidak sesuai lagi dengan peraturan yang di buat oleh Pemerintah daerah.”Masa mau di bayar gaji honorer harus lihat, ini anak penguasa ,saudara penguasa di daerah ini , atau mempunyai kedekatan-kedekan tertentu ,jadi harus di prioritaskan,tapi kehadiran pegawai honorer tersebut tidak pernah hadir di kantor,lalu harus mendapatkan haknya yang tidak sesuai dengan pekerjaa atau kehadirannya sebagai pegawai yang bertanggung jawab dalam menjalankan tugas .
Dirinya menilai Kadispora tidak becus menjadi seorang pemimpin di Dinas tersebut.”Bukannya menjalankan peraturan dengan baik sesuai dengan etika dan peraturan yang di berlakukan dalam tata kelola pekerjaan,pada satu instansi malah berbanding terbalik ,dan menjadi seorang yang arogan dan takut kehilangan jabatannya sebagai Kadispora SBB.
Sementara itu ,ketua Komonitas Perempuan Nusa Ina juga katakan, para pegawai honorer pun di tekankan oleh Kadis, harus pergi pegang tangan Hari Lebaran di kediaman atau pendopo Bupati dulu, baru diberikan gaji.Akhirnya para honorer yang ada di dinas tersebut ikut juga,karna mereka memikirkan nasib mereka ,bagaimana kalau tidak mendapatkan hak mereka .
Menurutnya ,Kadispora tidak profesional, dan sangat berlebihan ,dan karakternya sebagai seorang kadis borok sekali .Tambahnya, ada apa dengan gelagak sang kadis tersebut ?
Breemer katakan mungkin kadis tersebut takut jangan sampai jabatannya sebagai Kepala Dinas di copot oleh sang penguasa alias Penjabat Bupati SBB dan Ketua DPRD SBB.
Inikan namanya tidak punya aklak dan hati nurani dan etika yang baik,.Padahal kalau mau di lihat itu haknya para Honorer yang dimana hak mereka harus di dapatkan,bukan di kasih gaji mereka lalu harus ada jaminan naik ke pendopo Bupati untuk pegang tangan Hari Lebaran , baru di bayarkan ,ini kegiatan cari muka oleh Kadispora ,tekannya.
“Baru pernah terjadi di jagat raya ini, seorang kadis yang borok tingkah lakunya,ucap Srikandi Perempuan SBB.
“Untuk di ketahui , bagi para honorer yang di berlakukan seperti ini di laporkan saja ke Ombudsman, selaku lembaga pengawas pelayanan publik,jika instansi terkait mengabaikan keluhan honorer dan tidak membenahi masalah kesejahteraan honorer,ungkap ketua Komonitas Perempuan Nusa Ina tersebut.
Lebih lanjut Breemer katakan ,tidak ada alasan bagi pemerintah untuk membenarkan penunggakan gaji terhadap tenaga honorer,bebernya.
Perkara kesejahteraan pegawai pemerintah ,termasuk honorer tidak bisa di abaikan.Mestinya tidak ada alasan bagi pemerintah daerah apakah anggaran sudah di relokasi kemana ,atau karena penerimaan menurun .”ya ini(gaji) adalah hak yang harus di berikan kepada honorer itu harus dibayarkan tepat waktu dan tetap jumlahnya,kata Breemer.
Ia meminta agar Kadispora semestinya ada regulasi yang baik dan terpimpin, sehingga para pegawai Honorer bisa menerima hak-hak mereka sesuai dengan kerja mereka di Kantor Dinas yang mereka tempati ,tutupnya.