MASOHI, Global Maluku.ID|Belum selesai dengan persoalan antrian panjang untuk mendapatkan BBM, Kabar tidak sedap berhembus dari wilayah SPBU Masohi jalan Kristina Martha Tiahahu, Masohi.
Terjadi pungutan liar terhadap para sopir angkot yang mengantri untuk mengisi BBM.
Tidak sedikit, satu angkot diwajibkan membayar Rp. 20.000. Kompensasinya, si sopir bisa mengantri di posisi yang lebih dekat dengan SPBU.
“Iya betul. Ada pungutan terhadap para sopir angkot. Satu kendaraan Rp. 20.000,” akui salah satu sopir angkot kepada media ini di SPBU Masohi, Selasa (3/10).
Aksi pungutan liar menurutnya sangat meresahkan para sopir angkot. Karena menyebabkan antrian tidak sehat.
“Kita sudah antri di depan tapi bisa diterobos oleh angkot lain karena mereka menyetir Rp. 20.000,” ungkapnya.
Terpisah, Managemen SPBU Masohi mengakui adanya aksi pungli di seputar kawasan SPBU. Namun pungli dimaksud sama sekali tidak berkaitan dengan managemen SPBU.
“Tidak ada kaitannya dengan kita. Aksi pungli ini malah meresahkan kita karena bisa memicu aksi protes para sopir. Managemen tidak ada kaitannya dengan pungli tersebut,” kata Tasya Leleury.
Tasya mengatakan, terkait hal itu, pihaknya sudah melayangkan laporan kepada pihak penegak hukum. Polres Maluku Tengah.
“Kita sudah melaporkan perkara ini ke SPKT Polres Malteng,” lanjut Tasya.
Pantauan media ini, akibat aksi pungli, sejumlah sopir angkot mengeluh. Betapa tidak. Kendaraan yang mengantri di bagian paling belakang bisa menempati posisi antrian didepan pengantri lain.
Bahkan, kendaraan yang dari datang bisa langsung menempati posisi antrian di depan.
Aksi pungli terjadi di depan jalan masuk SPBU Masohi. Tepatnya di depan salah satu pangkalan ojek di wilayah itu. Kawasan di depan pangkalan ojek dimaksud yang ditransaksikan sebagai lokasi antrian “premium”.
Hingga berita ini dilansir, belum nampak adanya petugas kepolisian di lokasi SPBU Masohi. Aksi pungli pun masih berlangsung.