GlobalMaluku.ID,Piru-Lemanya daya pikir Pj Bupati Jendral TNI Andi Chandra As’adudin membuat Kepala Dinas(Kadis) pendidikan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) tak pandai, Kabid dan penyedia jadi jubir kadis.
Lemahnya daya pikir Pj Bupati Jendral TNI Andi Chandra as’adudin membuat birokrasi di kabupaten ini amburadul.
Memiliki latar belakang yang tidak di sesuaikan dengan tugas dan tanggungjawab selaku kepala dinas Pendidikan itu juga bisa berpengaruh terhadap pelayanan pada dinas terkait.
Seperti yang saat ini terjadi di dinas pendidikan kabupaten seram bagian Barat propinsi Maluku.
Dimana Pj Bupati telah mengangkat Maya ,S.sos untuk menjadi kepala dinas Pendidikan di akhir tahun anggaran, bukanlah sebuah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas Pendidikan di Bumi Saka Mese Nusa, tetapi untuk melengkapi targetnya demi menguasai semua dana DAK pada dinas tersebut.
Hal ini sudah terlihat jelas saat kepala bidang Pendidikan dasar Adam Latupono telah membeberkan secara ditail ke publik tentang sistim pengelolaan dana DAK berdasarkan pepres 15 tahun 2023, dimana dana tersebut merupakan dana soa kelola yang tak bisa di kelola oleh pihak ketiga
Sebelumnya media ini sejak awal telah memberitakan kalau Pj Bupati Jendral TNI Andi Chandra As’adudin pernah berupaya keras untuk mengalihkan ke proses tender namun upaya itu tidak berhasil.
Upaya sang jendral tidak berhasil di karenakan bertentangan dengan pepres 15 tahun 2023, hal ini telah di beberkan oleh Adam Latupono ke public lewat salah satu media online.
Dengan penjelasan inilah,sehingga menambah perbincangan di rumah -rumah makan oleh para kontraktor lokal dan sejumlah pegawai kantoran.
Dalam percakapan itu mereka berkesimpulan, kalau pembentukan kelompok masyarakat (Pokmas),
merupakan salah satu upaya keras, yang telah di bangun oleh Jendral TNI Andi Chandra agar dapat menguasai semua pekerjaan yang ada di dinas pendidikan.
“Namun itu semua lewat kelompok masyarakat yang telah di bentuk oleh Pj Bupati sendiri.
“Yang lebih aneh’ dan menarik adalah Andi Nur Akbar yang di duga adalah suplayer atau penyedia.
Ia juga ikut angkat bicara, dan penjelasannya adalah penjelasan yang seharusnya keluar dari mulut kepala dinas Pendidikan, bukan dari seorang pengelola DAK yang senilai 10 miliar itu.
Apa yang telah di buka oleh Adam Latupono patut kita syukuri karena seorang kepala bidang telah mengambil kebijakan untuk buka suara.
Apalagi sangat jelas sekali apa yang di beberkan oleh Kabid tersebut, karena ini melambangkan ketidak mampuan kepala dinas, dan meyakinkan kita terhadap incaran Pj Bupati selama ini, ucap mereka sambil nikmati kopi.