GlobalMaluku.ID,Piru-Seluruh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) di kabupaten Seram Bagian Barat(SBB) bagaikan anak dibawah umur yang di lindungi oleh undang- undang. “Pasalnya mereka semua tak mampu melakukan fungsi pengawasa nya terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten SBB
Penjabat(PJ)Bupati Kabupaten SBB Andi Chandra As’addudin kerap kali membuat ulah yang berpotensi merugikan rakyat di kabupaten yang bertajuk Bumi Saka Mese Nusa ini, namun mereka para wakil rakyat terlihat diam .
Pantasan saja mereka juga memiliki hutang makan minum yang menumpuk di beberapa rumah makan di Piru dengan jumlah ratusan juta rupiah, semua ini di karenakan watak dan kemampuan mereka Masih di katagorikan anak di bawa umur.
Rakyat di kabupaten SBB sedih dengan ketidak mampuan para wakil rakyat yang di nilai tak mampu memperjuangkan hak mereka, hal ini di lihat dari hilangnya 36 milyar Dana Lokasi Umum(DAU) peruntukan, dimana anggaran tersebut tak dapat di kucurkan oleh Pemerintah pusat di karenakan ketidak mampuan Pj Bupati Andy Candra as’adudin, dan seluruh anggota DPRD yang di duga Masi masuk dalam katagori anak di bawa umur.
Untuk di ketahui akibat dari ulah Pj Bupati ,APBD kabupaten SBB untuk periode 2024 mendatang pasti di kurangi, dari awalnya satu Trilyun lebih, bisa menurun di bawa angka satu Trilyun.
Melihat ketidak mampuannya Pj Bupati yang begitu nyata, tetapi kelompok penjilat Masi saja berkoar-koar di grup -grup watsap kalau semua itu di karenakan ketidak mampuan para OPD, pertanyaannya apakah mereka para OPD ini orang baru ataukah selama ini Mereka para OPD ini sudah yang mengelola keuangan daerah dengan bupati -bupati sebelumnya.
Berdasarkan hasil pantawan media ini, mereka para OPD ini telah di uji kompetensi dan selama mereka menjalankan tugas dengan bupati- bupati sebelumnya tidak ada massalah sama sekali, Malah APBD dari angka di bawa satu trilyun, bisa naik menjadi satu trilyun, bahkan naik lagi menjadi satu trilyun lebih, kini di Mana Pj Bupati Andi Chandra as’adudin, 36 milyar bisa hilang, seakan -akan kabupaten ini di kelola dengan anggaran sudah cukup kalau di bawa angka satu trilyun.
Kesalahan yang telah merugikan rakyat sudah nyata di depan mata, bukanya berpihak kepada rakyat, kini malah memberikan pujian kepada Pj Bupati yang tidak memiliki kemampuan, kini kabupaten SBB terlihat bagaikan kota mati ,di karenakan krisis yang berkepanjangan, bila Pj Bupati Andi Chandra as’adudin tidak segerah di evaluasi maka rakyat SBB siap miskin pada 2024 mendatang.