GlobalMaluku.ID,Piru-Ny.Norma Riana, istri Pj Bupati kabupaten Seram Bagian Barat(SBB) Provinsi Maluku, yang di kenal sebagai ketua TP- PKK SBB, nama tersebut kini menjadi sorotan publik ,terkait uang makan minum tamu di Pendopo Bupati SBB.
Pasalnya, tidak ada tamu Pj Bupati, yang makan minum di pendopo Bupati selama ini, namun di kabarkan uang makan minum tamu tetap saja di cairkan dan istri Pj Bupati Ny.Norma Riana diduga dirinya yang mengambil uang tersebut.
“Sikap ketua TP- PKK ini telah ramai di perbincangkan, di karenakan uang makan minum di ambil, tetapi utang kios pedagang di pasar Piru menumpuk.
Ibu Yeni Sahertian, salah satu pedagang di pasar Piru, lewat telpon selulernya kepada media ini pagi tadi, Sabtu(25/11/2023), dalam ucapannya, pak wartawan saya sudah membaca berita yang pak wartawan buat, dan saya mau meluruskan lagi, pada tahun 2022 lalu, ibu Nana datang untuk mengambil barang di tempat saya, tetapi proses pembayarannya lancar sekali.
Kata dia,Waktu itu, ibu Nana mengambil barang di tempat jualan saya,” saya di suruh buat nota, dan ibu Nana juga buat nota.
Untuk diketahui,beberapa bulan kemudian, ibu Nana menyuruh orang datang untuk mencocokkan nota saya dengan Nota mereka, setelah cocok, nota itu mereka bawa ke bendahara, dan bendahara Gilo yang datang untuk membayar, di sesuaikan dengan Nota tersebut, jelas Yeni.
Ia juga menambahkan, saat pembayaran juga berfariasi, ada yang, Rp 8 .000.000 ( delapan juta ), ada juga yang Rp 12 .000.000 ( dua belas juta ) dan itu sangat lancar sekali, tetapi skarang ini, utang mereka di tempat saya sudah mencapai Rp .44 .547.000 ( empat puluh empat juta lima ratus empat puluh tujuh ribu rupiah, ) dan mereka belum membayar utang itu.
“Saya sudah mencoba hubungi bendahara pak Gilo, tetapi bendahara tidak pernah mengangkat telpon dari saya, beberapa hari kemudian, barulah bendahara Gilo menjelaskan kepada saya, gilo berkata, Mama Yeni, Beta ( saya) tidak hubungi Mama Yeni karena uang semua sudah saya serahkan kepada ibu Pj Bupati, jelas Yeni. menceritakan ucapan gilo kepadanya.
Yeni juga katakan sama Gilo, kalau begitu, waktu saya telepon, pak Gilo harus angkat, supaya saya bisa konfirmasi, supaya kalau mereka datang untuk mengambil barang saya pending, tetapi karena waktu saya komunikasi(telepon) pak Gilo tidak angkat, sehingga ibu Nana datang untuk ambil barang, saya berikan terus, akuinya pada media ini.
Ibu Yeni juga menjelaskan, kalau Nana mengatakan kepadanya, terkadang dalam satu Minggu Nana datang untuk belanja , cuma di kasi uang belanja dari ibu Pj Bupati, ada yang Rp. 300 .000, ada yang Rp 200 .000, bahkan ada yang cuma Rp 100 .000, saja, cerita Yeni lagi.
“Kabar tentang istri Pj Bupati Ny .Norma Riana saat mengambil uang makan minum dari bendahara Gilo, tetapi tidak mau untuk membayar utang di kios pedagang di pasar Piru ,kini telah menyebar luas di media online, lantas apakah Pj Bupati selaku kepala daerah harus diam saja tentang hal ini?
Untuk di ketahui ,ibu Yeni sendiri sudah pernah di panggil oleh Pj Bupati tentang utang ini, dan ibu Yeni telah menjelaskan semuanya kepada Pj Bupati, namun Pj Bupati terlihat diam, hingga ibu Yeni di suruh kembali pulang ke rumah.
Kabar memalukan ini menjadi topik pembicaraan di grup -grup watsap, ada yang berpendapat berita ini seakan memusuhi Pj Bupati, ada juga yang berkata, ini menyangkut nama baik keluarga Pj Bupati, padahal kalau saja mereka menggunakan akal sehat, seharusnya mereka berpikir, kalau uang makan dan minum tamu di pendopo Bupati, adalah uang negara yang harus di gunakan sesuai petunjuk teknis, karena itu bukan uang pribadi milik Pj Bupati, dan juga istrinya.
Pj Bupati telah menjelaskan ke publik, saat petugas kebersihan menuntut hak -hak mereka, dalam ucapannya, Pj Bupati berkata, mereka adalah pekerja harian lepas, jadi mereka di bayar harus sesuai dengan kehadiran mereka, bukan di bayar dalam hitungan persatu bulan kerja.
Dalam paparannya, menurut Pj Bupati bila dalam satu bulan, mereka cuma kerja 20 hari, itu berarti mereka di bayar cuma 20 hari saja.
Sekarang bagaimana dengan makan minum tamu di pendopo Bupati, ada sumber lain berkata, saya selama 10 bulan bekerja di pendopo Bupati, tidak ada tamu yang datang, yang datang cuma ibu Maya , itu pun jarang sekali, dan saya cuma di suruh buatkan minuman biasa saja, ucap sumber, mau tahu siapa sumbernya, tunggu edisi berikut lagi.
“Yang lebih menarik ialah, mereka pekerja lepas di suruh bayar berdasarkan hari kerja, lantas bagaimana dengan uang makan minum, yang tidak ada tamu tetapi pencairannya lancar-lancar saja, trus bagaimana lagi dengan utang di kios pedagang milik ibu Yeni, ? apakah ibu Yeni harus ribut di kantor Bupati dulu baru di bayar,? atau kah sekarang ini Gilo selaku bendahara harus di korban kan lagi? karena Pj Bupati memang begitu orangnya.Untuk pihak Kepolisian ,kami meminta agar segera usut uang makan minum di Pendopo Bupati SBB.