GlobalMaluku.ID,Piru-Rapat Paripurna DPRD kabupaten Seram Bagian Barat akhirnya gagal dan di tunda sampai hari senin(25/9/2023)
Rapat paripurna yang di lakukan ini dalam rangka membahas PENYAMPAIAN RANCANGAN KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN ANGGARAN (KUPA) DAN RANCANGAN PRIORITAS DAN PLAFON PERUBAHAN ANGGARAN (PPPA),TAHUN ANGGARAN 2023
Akibat dari tidak hadirnya Penjabat Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat(SBB)Andi Chandra As’aduddin ,maupun Sekda, Leverne Alvin Tuasuun, dalam paripurna tersebut, yang pada akhirnya terjadilah perdebatan antara Sesama Anggota DPRD terkait di lanjutkan atau tidak Rapat Paripurna tersebut.
Sebelum Paripurna di mulai ,terlihat,sudah ada instrupsi dari Anggota DPRD SBB mempertanyakan ketidak hadiran Pj. Bupati Serta Sekda Kabupaten SBB.”Dalam perdebatan tersebut atas usulan dari Melkisedekh Tuhehay dari Fraksi PDI Perjuangan, Eko budiono dan Arif Pamana dari fraksi PKB akhirnya di lakukanlah pertemuan internal Anggota DPRD untuk mencapai kata sepakat kalau Rapat Paripurna tetap berjalan atau tidak tanpa kehadiran orang nomor satu di Kabupaten yang berjuluk Bumi Saka Mese Nusa ini.”Dari hasil keputusan rapat tersebut maka di putuskan bahwa Paripurna dapat berjalan apabila Pj Bupati SBB harus hadir dalam rapat Paripurna tersebut.
Dari ketidak jadikan Pj Bupati SBB tidak mengikuti Paripurna,ada Salah Satu Anggota DPRD Melki Sedek Tuhehay SH. MH ,memasuki ruangan pantry dan dia melihat,ada sejumlah kepala OPD sedang ngopi bareng sambil tertawa ria, “saat melihat hal tersebut, Aleg ini-pun tersinggung ,dan akhirnya memicu emosi sang anggota DPRD oleh karena rasa tersinggungnya yang mengakibatkan terjadinya aksi tendang pintu dan pengusiran dari anggota DPRD terhadap Para Pimpinan OPD, oleh karena tindakan Aleg inilah tersulut juga emosi dari salah satu Kepala dinas Kabupaten SBB Donald De’fretes yang tidak terima sehingga hampir saja terjadi adu jotos. “Namun insiden ini dapat di hentikan,sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bersama.
Saat di konfirmasi oleh awak Media ke Aleg tersebut, dirinya mengaku bahwa pada saat hujan instruksi dari Anggota DPRD seharusnya Para kepada dinas memberikan penjelasan terkait ketidak hadiran Pj Bupati dalam Paripurna ini, mereka hanya diam saja, dan tidak ada penjelasan apa -apa, di tambahnya lagi kalau dirinya juga tersinggung dengan tingkah mereka (OPD) saat di Ruang pantry tersebut, yang terkesan meremehkan DPRD Kabupaten SBB. Menurutnya tindakan ini sangat tidak etis, kami merasa tidak di hargai, kondisi daerah ini sedang tidak baik – baik, tapi mereka kelihatan santai aja, seharusnya mereka berpikir bagaimana sulitnya kondisi saat ini”.Ujarnya
Menurutnya, tindakan ini spontan terjadi, saya memang kesal karena kami dari DPRD tidak dapat berbuat banyak kalau tidak ada kerja sama yang baik, apa yang selama ini terjadi DPRD mendorong untuk OPD – OPD teknis untuk bekerja Profesional tetapi buktinya apa yang di kerjakan jauh dari harapan kami sebagai wakil rakyat, ini demi kemaslahatan rakyat Kabupaten SBB.
Untuk memastikan apakah Paripurna di lanjutkan atau tidak maka DPRD dan Para Kepala Dinas serta Undangan menunggu kehadiran Pj. Bupati dan Sekda Kabupaten SBB untuk hadir dalam Paripurna tersebut tetapi oleh karena kedua pimpinan tersebut tidak hadir maka Paripurna Akhirnya di batalkan dan akan di lanjutkan Pada hari senin ini.
Kami harap Senin ini, Pj Bupati dan Sekda dapat hadir, sebab Paripurna kali ini berbeda dengan Paripurna yang lalu.