Home / Berita

Jumat, 26 Januari 2024 - 05:57 WIB

BAKUKELE UNTUK KASIH DAMAI SBB.

GlobalMaluku.ID,Piru-Tinggal 4 bulan menjelang akhir masa jabatan pj. Bupati SBB, makin menjadi-jadi kebijakan-kebijakan yang diambil tidak memihak kepada masyarakat kecil.

Slogan Hut 20 tahun SBB hanya isapan jempol semata. Ada sejumlah T O yang harus dituntaskan dalam kurun waktu ini, termasuk mengarahkan proses hukum yang terkesan dipaksakan dengan melibatkan institusi hukum atau mereka yang tidak menjadikan hukum sebagai panglima, tetapi justru jadi alat kekuasaan demi mendapatkan keuntungan pribadi, baik untuk keuntungan finansial ataupun posisi jabatan, walaupun dengan mengorbankan orang lain.

Pada media ini, Kamis(24/1/2024)Salah satu tokoh pemuda SBB, Mozes Rutumalessy katakan, Realitas ini tidak bisa dipungkiri karena itu yang sementara terjadi di SBB.

Dan akan terus bergulir selama nafsu berkuasa dan kenyamanan jabatan serta keuntungan finansial masih lancar diperoleh.

“Lanjut Rutumalessy, Makna bakukele tidak dipahami, karena pj. Bupati dia bukan anak adat SBB, yang paham dengan kata-kata yang sarat makna, justru dia menimbulkan kecurigaan sesama umat, rasa saling mencurigai dan tidak percaya antar orang basudara. Dan ini adalah bibit-bibit perpecahan yang sementara disemaikan oleh pj. Bupati, dengan alasan yang dilegalkan, dan semaian ini bisa jadi ancaman buat masa depan SBB dalam bingkai hidup orang basudara. Dalam konteks ini juga, harus dipahami bahwa bagi mereka yang tidak memiliki integritas dalam penegakan hukum, akan memanfaatkan setiap peluang yang tersedia, apa lagi bagi mereka yang sudah dekat masa akhir jabatan yang sudah sempit peluang dalam memanfaatkan kewenangan, mereka berulah seakan tidak peduli dengan apa yang akan terjadi.

Baca Juga  Jelang HUT ke-78 TNI Angkatan Udara, Lanud Pattimura Berikan Santunan Kepada Anak Yatim

Untuk mendapatkan raport yang baik, mereka rela menjadikan orang lain sebagai korban. Yang jauh pasti dibidik dan yang dekat pasti digigit. Philosopi ini sudah menjadi budaya, maka masyarakat jangan mengharapkan sesuatu yang lebih baik terkait dengan upaya memperoleh keadilan, dan setiap pelaksanaan kegiatan pelayanan masyarakat, akan selalu menjadi target empuk. Ini yang ditakutkan oleh penyelenggara pemerintahan, teristimewa mereka yang ada dibawah perintah. Akhir kata, SBB semakin terpuruk semenjak dipimpin oleh pj. Bupati, Andi chandra As Adudin.

Baca Juga  SEKDA BUKA RAKER REGIONAL EKOREGION SE-SULAWESI DAN MALUKU TAHUN 2024

Uang tidak berputar mengakibatkan ekonomi lumpuh, utang pihak ketiga menumpuk, tidak ada kontribusi apa-apa kedaerah tapi anggaran perjalanan dinas menumpuk, hak-hak pegawai tidak tuntas, birokrasi hancur-hancuran akibat rangkap jabatan dan penempatan esalon tidak sesuai dengan disiplin ilmu dan basicnya, yang sudah pensiunpun diangkat menjadi pegawai honor, banyak paket kebijakan demi mencapai target dan masih banyak lagi, tutup Rutumalessy.

Share :

Baca Juga

Berita

Pemkot Ambon Tegaskan Anjing Peliharaan Wajib Vaksin dan Tidak Boleh Berkeliaran

Berita

Pemkot Ambon Berlakukan Denda Bagi Warga yang Buang Sampah Sembarangan Mulai Januari 2026

Berita

Wagub Maluku: Pemuda Muhammadiyah Harus Jadi Mitra Strategis Bangun Daerah

Berita

ATRAKSI MA’ATENU DIGELAR SAKRAL DI PELAUW, DISAKSIKAN WAKIL GUBERNUR MALUKU DAN FORKOPIMDA

Berita

Bukan Sekadar Perak: Gubernur Lewerissa Merangkul Harapan Maluku, Mengukir Janji Emas Menuju PON 2028

Berita

Bupati Maluku Tengah dan Istri Hadiri Pagelaran Budaya Ma’atenu Pakapita Matasiri di Negeri Pelauw

Berita

25 Kepala Daerah Ikuti KPPD Lemhanas, Ambon Salah Satunya

Berita

Babinsa Lokki Ajak Warga Jauhi Minuman Keras. Ini Sala Satu Penyebab Konflik