GlobalMaluku.ID,Ambon-Kegiatan Pembuatan Seminar Himpunan Desainer Interior Indonesia(HDII) Provinsi Maluku,diselenggarakan Oleh HDII Maluku di Hotel Kamari Hotel,Rabu(1/5/2024).
Usai seminar,ketua Umum HDII Pusat,Drs.Rohadi,ketika ditemui awak media mengatakan, Pembahasan Seminar kali ini adalah pembahasan kali kedua, pengembangan dari pembahasan pertama,ujarnya.
“Memang kita membahas tetap sama tentang budaya, tentang indentitas Maluku dan Ambon khususnya, ini sangat penting dan kita tindak lanjuti karena itu bisa di jadikan satu Perda, nah!Perda itu mengacu pada siapa? mengacu pada Permen,” Jelas ketua umum tersebut pada awak media di Lantai 7 Kamari Hotel.
Kata dia, banyak Provinsi yang sudah menjalankan itu, tentunya ini harus menjadi contoh, memang bahasanya panjang, tapi kalau ini dikawal atau didorong oleh asosiasi, terutama asosiasi Jasa konstruksi yang sudah terakgreditasi oleh Asosiasi, terutama asosiasi Jasa konstruksi yang terakgreditasi tentunya sangat mudah.”Mudahnya untuk apa, yaitu mudah untuk mengatur dan menata ruang lingkupnya bidang Jasa kontruksi, terutama tata ruang .”Untuk arsiktetur interior terkait hal-hal yang lain, yang berkaitan dengan fisik maupun panggilan dari satu gedung atau satu bangunan yang bisa menjabarkan presentasi Pemerintah daerah maupun presentasi dari gedung swasta,Jelasnya.
Lanjutnya, hal ini gunanya sangat bagus sekali , karena kalau tidak , tidak ada aturannya.”Nanti semua orang bisa place and play(tempelan) sedangkan kalau mau dilihat semua itu ada maknanya,”Sehingga hal ini perlu diatur oleh Perda, dan perlu dikaji lebih dalam. Ini baru kedua dan kita akang lanjut yang ketiga dan selanjutnya akan menjadi pendamping untuk menjadi Perda, tuturnya.
Tambah Rohadi, “Semua Provinsi dan semua daerah, punya ciri khas, punya budaya,budaya kalter, tentunya, bisa dari warna, , bentuk, ornamen, dan semua itu mempunyai latar belakang suara yang tentunya tidk sama dengan tempat lain, karena kebudayaan jaman dulunya seperti apa, latar belakangnya berbeda-beda, semuanya mempunyai ciri khas.
Rohadi menyampaikan,Maluku ini sangat bagus warna ornamennya dan sebenarnya bukan untuk Orang Maluku saja tetapi untuk Nasional, ucap sumber.
Menurutnya,sangat menarik sih,saya beberapa kali datang kesini menambah semangat untuk membantu teman-teman profesi, interior, untuk bisa mewujudkan itu semua.
Kita akan membuat Festival Maluku dalam artian dijadikan ajang semua link dan profesi. “Jadi bukan untuk interior saja tapi ada Fashion, Geografis, Arsiktetur, prodak dan desain mebel, “ungkap ketua Umum HDII tersebut.
” Di Maluku saya belum pernah melihat Desain mebel seperti apa,kenapa? karena Maluku menganggap itu bukan rananya Maluku ,padahal itu semua punya ciri khasnya, cuma disini ada yang menggerakan atau tidak.”Jadi jangan kita menyalahkan pemerintah.
Rohadi menjelaskan , kalau organisasi bergerak sudah pasti akan diusulkan ke Pemerintah Daerah dan kalau Pemerintah tidak bergerak baru bisa kita salahkan, tapi kalau kita tidak bergerak dan menunggu pemerintah sampai kapan kita akan maju, imbuhnya.
Selain itu Pemerintah ini memiliki Sumber daya baik di Arsitek dan yang lainya, cuma untuk intirior belum tentu ada dan Fashion, kita usulkan pada pemerintah daerah atau kota sehingga dari situ baru keluar DIPA,jadi bukan dukungan dari Pemprov atau kota tapi Pemerintah Pusat juga ada, kata Rohadi.
Ia juga mengungkapkan , kita mempunyai rencana yang besar, kami ingin membuat Maluku ini benar-benar manise. Manise itu luas , bukan hanya senyum, tapi manise seperti penataan ruang. “Daerah wisata banyak di Maluku tinggal di kembangkan dan pemerintah tetap akan melihat dan diusulkan dan ini menjadi tujuan kita.
Dan kami butuh peran media. Ciri khas kita di Maluku bisa di kembangkan melalui UMKM . Kemudian festival Maluku itu dari semua link termasuk material, jangan cuma dipusat saja yang tahu, akan tetapi Ambon Maluku secara keseluruhan harus tahu.
“Saya berharap apa yang sudah menjadi kebijakan pemerintah pusat itu bisa ditetapkan di daerah, regulasi harus dijalankan semua, karena Maluku mempunyai banyak Potensi, tutupnya.