PIRU,Global Maluku.ID|Kenaikan BBM pada tanggal 3 September yang lalu,menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Seram Bagian Barat (SBB),dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten SBB .
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)Kabupaten SBB ,Hassanudin SY. Silawane SH .Msi pada awak media di ruang kerjanya ,Rabu(7/9/2022)bahwa ,terkait dengan rencana kenaikan BBM ,kita Pemerintah Daerah ,dalam hal ini berkordinasi dengan beberapa instansi .Dan langkah awal yang kita lakukan adalah dengan pihak Polres SBB.
“Kita melakukan antispasi dan kordinasi lewat rapat bersama Polres SBB,yang dimana kami melakukan rapat kordinasi yang dilaksanakan di polres pada tanggal 1 September 2022,jelas Silawane.
Lebih lanjut, rapat tersebut kami mengundang semua pelaku usaha pemilik SPBU,dan Apemdes se-Kabupaten Seram Bagian Barat(SBB) dalam rapat yang di pimpin oleh Kapolres SBB Dannie Andreas Darmawan,S.I.k, dan juga hadir seluruh pelaku usaha yang menangani BBM , dalam rangka mengantisipasi rencana kenaikan BBM ,ternyata Pemerintah sudah menaikan BBM pada tanggal 3 September 2022,tuturnya.
“Antisipasi yang kita lakukan ,maksudnya supaya jangan terjadi, adanya penimbunan dari pada para pelaku usaha ,ucapnya.
Silawane mengatakan, Sebelum pertemuan ini kami lakukan ,memang sudah terjadi kelangkaan terutama Mitan, dan untuk itu kami sudah mengantisipasi dengan menyurati pihak Pertamina untuk meminta ekstradroping, ungkapnya.
“kami punya tiga AMT di SBB diantaranya , AMT pa Satia ,pa leleury ,dan Karya Abadi ,tiga AMT inilah yang melayani Mitan di SBB ,kurang lebih ada 26 pangkalan .Dan mereka ini yang menyalurkan ketingkat pengecer ,akui kadis pada awak media di ruang kerjanya.
Menurut Silawane , dari 26 pangkalan sudah tersebar sekitar 15 Desa ,jadi satu Desa itu ada enam ,tiga sampai empat pangkalan ,contoh yang paling simpel itu di Desa Kamal ,kurang lebih ada 6 pangkalan .dan sebagainya . Jadi lewat pangkalan inilah, mereka menyalurkan kepada tingkat pengecer ,ujarnya.
“Untuk harga kita kendalikan ,karna ada pertemuan secara resmi yang kita lakukan secara berkala ,untuk melakukan evaluasi .”Jadi bila mana kita temukan ada perbedaan harga dengan harga yang sudah ditetapkan,harga eceran tertinggi Het,yang bisa kita sepakati,nah itu kita panggil .
Dirinya mengakui sepanjang ini, tidak ada hal yang bersifat dilanggar.
“Nah kelangkaan ini ,karna pasokan dari agen ke pangkalan agak sedikit terhambat ,dengan kondisi jalan yang tidak memadai, jadi tiga agen ini yang bertanggungjawab menyalurkan di daerah SBB,ujarnya.
Ditambahkan pada tanggal 1 September , ada arahan dari Kapolres supaya mengantisipasi kenaikan BBM ,pertama di minta ada kesadaran bersama terutama dari para pelaku usaha, supaya jangan melakukan tindakan -tindakan,yang nantinya merugikan masyarakat atau Konsumen .Dan kalau itu sampai terjadi ,maka berhadapan dengan Proses hukum, jadi diminta kesadaran dari para pelaku usaha ,karna tindakan melakukan penimbunan itu ,mengakibatkan adanya kelangkaan ,karena kelangkaan tersebut ,otomatis berpengaruh pada harga BBM.Dan para pelaku usaha sudah memberikan respons yang baik ,dan faktanya ,sampai hari ini sudah kurang lebih dua hari kita lakukan operasi secara bersama ,dari pihak Disperindag dan Polres ,bersama-sama melakukan operasi di kota Piru dan sekitarnya, dan saat ini sedang berjalan di Kairatu dan sekitarnya .
Dengan harapan ,adanya operasi pasar seperti ini ,yaitu untuk mengingatkan para pelaku usaha jangan melakukan penjualan diluar harga yang sudah di tetapkan dan di sepakati,kata kadis.
Jadi mengacu pada dua hari operasi ,memang ada terjadi kelangkaan ,karna ada pasokan yang agak terganggu,bebernya.
Sementara itu ,kami sudah melakukan komonikasi dengan semua pangkalan untuk melayani masyarakat .
Dan ada petugas yang melakukan pantauan operasi pasar ,jadi kalau sampai ada kesengajaan penimbunan itu resiko di tanggung sendiri,ungkap Silawane.
Selain itu, untuk BBM lainnya yang sudah di putuskan oleh Pemerintah ,pertama yang kita mau sampaikan memang, sebelum kebijakan kenaikan ini di umumkan ,sebulumya ,khsus untuk PETRALAITE kelangkaan ,tapi kelangkaan ini bukan karna kesengajaan dari pelaku usaha APMS atau SPBU memasukan minyak ,tapi memang stok dari Pertamina itu agak terbatas ,jadi kami sudah berkordinasi juga ,tapi itu sepanjang belum di droping dari Masohi ,yaitu pasti itu tidak ada ,jadi kita lihat PETRALAITE ini kan minyak yang bersubsidi,cara pengembaliannya juga pakai sistem My Pertamina, aplikasi My Pertamina ,jadi hal ini perlu di sosialisasikan dengan baik kepada masyarakat pengguna, supaya jangan terjadi antrian,tapi sepanjang ini ,yang kami amati PETRALAITE memang agak berkurang ,kalaupun ada itupun, terbatas,,dan kalau Pertashop aman.
Silawane katakan ,ada juga keluhan dari masyarakatTaniwel dan sekitarnya ,dimana minyak di dua kecamatan tersebut langka,karna pasokan dari APMS maupun SPBU yang ada di Piru ini ,kurang menjangkau mereka ,itu yang menyebabkan pasokan BBM mereka itu dapatnya dari kecamatan Seram Utara ,Barat maupun Timur ,Wahai dan sekitarnya ,dan hal tersebut kami sudah sampaikan dan bicarakan dengan pihak Polres , dan pa Kapolres sudah menyanggupi ,kalaupun itu nanti ada tindakan yang dilakukan setelah mereka mendapatkan laporan dari dinas ,jadi kami minta kerjasama ,karna minyak dari daerah Pasanea dan Gale-Gale ,jadi sumbernya dari Maluku Tengah(Malteng) dan kami sudah meminta AMPS dan SPBU untuk bisa menjangkau Daerah Kawa dan sekitarnya serta daerah Taniwel ,tutupnya.
