GlobalMaluku.ID,Ambon- Jumlah Stunting di Kabupaten Buru Selatan masih sangat tinggi.
Hal ini disampaikan ketua TP- PKK Kabupaten Bursel, Nel Selsily pada sejumlah awak media usai mengikuti Rakon yang di gelar dan melibatkan 11 Kabupaten kota di Maluku, pada Kristiani Center, Rabu(4/10/2023).
Selsily mengatakan,Stunting di Kabupaten Bursel rengking tertinggi ,naik 20 sekian persen(tinggi).
Ia menjelaskan,ada langkah – langka yg sudah di buat oleh kita,dan bersama dengan BPS dan tim percepatan pembangunan stunting, kita turun ke lokus- lokus stunting , serta melakukan pemetaan mulai dari puskesmas, karena daftar di situ yang tidak maksimal untuk lokus- lokus stunting,maka pemberian makanan tambahan itu tidak maksimal, cuma itu aja, ujarnya.
Jadi dengan anggaran stunting yang ada di OPD -OPD terkait, kami bersama dinas kesehatan dan juga Bapedda, sama- sama berembuk.”Jadi kerjanya bukan satu -satu tapi berembuk kata kabarnya kita borong, jadi semua link bekerja, ungkap Selsily.
Ketua TP-PKK Bursel juga menambahkan,saya lihat mulai ada perkembangan, karena ada Pejabat-pejabat di Desa jadi bagus, karena ada inovasi-inovasi yang di buat oleh pejabat- pejabat desa yang membuat mereka bisa datang ke posyandu,karena ada inovasi yang menarik ,seprti ibu-ibu menarik anak- anak dengan permainan dan membuat mereka datang ke Posyandu, ucapnya.
Kata dia,makanan tambahan bukan yg selama ini cuma kacang hijau, akan tetapi sudah mulai berubah, seperti telur dan susu.
Ia juga menambahkan, usai mengikuti Rakon ,nanti pulang ini ada kegiatan di kecamatan fenapapan , karena di situ juga tinggi.
Paling tinggi tu di Namrole padahal di dalam kota, jadi kita harus di puskesmas, dan puskesmas juga harus punya peran penting.
Untuk waesama sudah bagus, kalau di fenapapan sedikit saja. Jadi kadangkala kita terbengkalai.
Lanjutnya, “Untuk penurunan belum ada, karena belum ada data,Kami tim sudah punya data,sehingga ada kerja yang lebih baik Jadi ada data tim. yang bekerja, sehingga ada kinerja yang lebih baik di puskesmas-puskemas.
Kita target 20 persen sehingga perlu kerja keras .
“Jadi stunting ini kesadaran juga dari masyarakat , jadi bukan saja masyarakar yang miskin terkena stunting tapi mayarakat yang menengah ke atas yang kena dampak stunting karena pola asuh yang tidak baik.
Turunnya kasus Stunting tersebut tidak terlepas dari kerja keras semua pihak yang tidak peduli terhadap penanganan stunting. Serta juga tidak terlepas dari kesadaran orang tua, dalam memberikan asupan Gizi seimbang pada Balita dan ibu hamil,”jelas Silsily.
Kalau untuk lomba BS2A kami sudah siap untuk besok mengikuti lomba, sesuai juknis yang di berikan oleh PKK Propinsi buru selatan siap untuk mengikuti lomba, tahun kemarin kan juara satu semoga kali ini juga juarajuara. Jadi ada untuk balita dia tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui, pungkasnya.