GlobalMaluku.ID,AMBON-Berdasarkan edaran dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ambon terkait ijin pelayaran kapal yang memberikan warning atas gelombang tinggi yang terjadi diperairan laut Maluku, diterskan PT. Pelni Cabang Ambon ke seluruh Armada.
Kepala Operasional PT. Pelni Cabang Ambon, M Assegaff, kepada Wartawan, di Ambon, Sabtu (27/5/2023) mengatakan, berdasarkan itu, sejumlah kapal milik Pelni menunda keberangkatan dan memilih berlindung di Pelabuhan terakhir berlabu.
“Jadi ada beberapa kapal, termasuk kapal Pangrango yang berlindung di Saumlaki, dan ada beberapa kapal lain seperti Sabuk Nusantara 71, yang harusnya berangkat kemarin, dia tunda satu hari nanti bisa berangkatnya hari ini, kalau cuacanya sedikit redah.
Sementara di Ambon,selain Sabuk Nusantara 71 yang sudah bisa berangkat hari ini, di Banda itu ada Sabuk Nusantara 106 dan 103 berlindung.
Dan ini 106 ini penundaan keberangkatan Sanus 106 di Amahai dan dia sekarang berlindung di Amahai sejak kemarin.
Untuk Sabuk 103, saat ini juga masih berlindung di Tepa sejak kemarin,”jelasnya.
Kemudian terkait dengan arus balik, Assegaff mengaku, ternyata hingga kini, masih banyak penumpang yang dilayani. Dengan itu, pihaknyapun membuat perpanjangan dispensasi hingga dua hari kedepan.
“Kemarin kapal Doloronda ke Ternate, penumpangnya sekitar 1.600-an, dan itu sudah normal. Jadi kalau bawah 2.000, berarti normal. Demikian juga kapal Tidar,”ujarnya.
Terkait dengan beberangkatan, pihaknya juga mebghimbau bahi penumoang yang hendak membeli tiket, agar membeli di agen-agen resmi.
Hal ini guna menghindari aksi-aksi penipuan yang belakangan terjadi, dimana tiket yang dibeli, terdapat sejumlah tiket yang justru tidak terbaca saat discan.
“Jadi sebisanya jangan beli tiket online beli saja di agen-agen resmi yang sudah ditunjuk sama Pelni, agar muda dimonitor.
Karena kemarin ada kasus yang tertipu, dan itu rupanya mereka transaksinya lewat WA atau FB,”katanya.